Jumat, 17 Desember 2010

MENCARI PEMIMPIN YANG AMANAH

Barangsiapa diserahkan kekuasaan urusan manusia lalu menghindar melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya maka Allah Tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)

Mungkin benar hancurnya bangsa kita sekarang karena kita belum memiliki pemimpin yang amanah, karena ada yang sering mengatakan sebenarnya jika semua orang memenuhi amanah yang diberikan pada mereka maka dunia ini bisa aman, ya !! mungkin kita setuju kata “amanah” menjadi sesuatu yang sangat berat dipikul oleh manusia. sekarang. Jika kita membawa ke dunia politik kita, Pemimpin yang naik dengan masa jabatan 5 tahun maka planning mereka biasanya seperti ini, tahun pertama sampai tahun ketiga adalah mengumpulkan uang dengan sebanyak mungkin untuk menutupi biaya kampanye yang telah mereka keluarkan, tahun keempat sedikit mencoba mengajak keluarga dekat Untuk masuk mencicipi kesenangan jabatan itu alias sedikit Nepotisme dan tahun kelima mereka sibuk untuk mengkampayekan diri mereka lagi agar kedepannya bisa terpilih lagi, jadi selama 5 tahun berkuasa para pemimpin itu tidak melakukan hal apapun untuk rakyat, Kita berdoa aja mudah-mudahan tidak karena jika ada saja pemimpin kita yang seperti itu maka tunggulah kehancurannya.

Padahal dizaman Rasulullah kita akan mendapatkan betapa Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan pemimpin yang amanah, marilah kita lihat kisah ini : Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :
"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"
"Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, ”buat menahan rasa lapar”. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

Dari kisah diatas Kita bisa melihat betapa Rasulullah siap menahan Lapar bersama para Sahabatnya padahal beliau adalah pemimpin, yang saat itu bisa saja makan enak.. kalaupun kita bawa kepada para pemimpin kita sekarang mana ada pemimpin yang makan nasi aking ketika BBM Naik, mana ada pemimpin kita yang siap berjalan kaki kekantor mereka lantaran mencoba merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya, kalaupun pemimpin itu ada biasanya mereka lakukan menjelang kampanye atau saat kampanye, padahal yang kita sebut dengan pemimpin amanah adalah :

• orang yang berada di depan menjadi imam (teladan)
• orang yang berada di belakang menjadi khalifah (pendorong)
• orang yang berada di tengah menjadi amir, (ikut merasakan)
• orang yang pandai memerintah
• orang yang rela diperintah oleh masyarakat
• orang yang tabah
• orang yang mengabdi
• orang yang pandai mengantar dan menuntun rakyatnya kepada yang baik.

Namun begitulah Mencari pemimpin yang amanah dimasa sekarang begitu susah layaknya mencari jarum pada setumpuk jerami, karena watak dan karakter bangsa kita telah mengalami pergeseran yang begitu luar biasa, jika kita memutar waktu kita akan mengingat Ki Hajar Dewantoro, yang pernah melontarkan kalimat luar biasa yang berhubungan dengan pemimpin, yaitu :
• Ing ngarso sung tulodo (Di depan menjadi teladan)
• Ing madyo mangun karso (Di tengah-tengah membangun karya)
• Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan dan support).
Kalimat yang luar biasa bukan!!! Jika saja Kihajar Dewantoro ada pada masa sekarang pasti beliau akan tertawa melihat kebobrokan pemimpin kita sekarang, jangankah menjadi teladan. Memberi dorongan kepada rakyatnya untuk terus maju pun tidak ada.

Lalu bagaimana melahirkan atau mencari pemimpin yang amanah?? Yang pastinya jangan pesimis! layaknya Bahan TAMBANG dia berada dibawah perut bumi, kita perlu mengangkat dan memaksanya keluar, layaknya EMAS, menambangnya begitu susah tetapi emas tetap saja kita temukan. Begitupun pemimpin amanah mereka ada dan kita perlu menemukan mereka dan menyuruh mereka menggantikan pemimpin yang tidak lagi amanah. Disisi lain penciptaan generasi muda yang bersih dan peduli perlu kita lakukan dari sekarang, artinya sistem kaderisasi kepemimpinan amanah perlu kita produk dari sekarang, setidaknya kita tidak mungkin menciptakan orang yang sangat mirip kepemimpinannya seperti Rasulullah saw, tapi kita bisa mengkader calon pemimpin yang bisa mencontohi Rasulullah saw, kita juga berharap Indonesia bisa bangkit lagi dengan pemimpin yang lebih baik. Allahuallam Bissawab

0 komentar:

Posting Komentar