Motivasi

Mereka yang beralasan tidak punya waktu adalah mereka yang membiarkan waktu mengatur hidupnya, bukan malah sebaliknya.

Motivasi

Masalah itu adil, ia datang kepada semua orang, tapi tidak dengan jalan keluar. Jalan Keluar hanya datang kepada mereka yang mencarinya.

Motivasi

Nasib baik tidak pernah salah memilih orang. ia memilih orang yang proaktif menjemputnya.

Motivasi

Hal yang perlu ditakuti saat mengkritik orang lain adalah ketika kita sendiripun tidak lebih baik dari mereka.

Motivasi

Jangan hanya tertarik dengan apa yang dicapai orang sukses, tertariklah dengan airmata yang mereka keluarkan untuk mencapainya.

Jumat, 21 November 2014

Tips : Tundukkan pandanganmu !!!

Tundukkan pandanganmu !!!
=====================

Ketika pertama kali mengenal istriku, terbersit dalam pandanganku seakan Allah belum pernah menciptakan wanita sepertinya di dunia ini …!

Saat aku meminangnya, kulihat banyak sekali wanita sepadan pujaan hatiku

Saat aku menikahinya, kulihat banyak sekali wanita melebihi kecantikannya

Setelah lewat beberapa tahun hidup bersamanya, kulihat semua wanita lebih manis dari istriku !

Sang bijak bertutur:
“Maukah aku beritahukan yang lebih mencengangkan dari semuanya itu?!”

Dengarlah:
Andai saja kamu menikahi seluruh wanita di dunia ini, niscaya kamu lihat anjing-anjing yang berkeliaran di jalanan lebih cantik dalam penglihatanmu dari semua wanita tersebut

Kenapa demikian ?!
Karena problemnya bukan pada istrimu !
Problemnya setiap manusia jika memiliki jiwa yang rakus, pandangan mata yang binal, dan jauh dari rasa malu kepada Allah, maka tidak akan mungkin dapat memuaskan pandangan matanya kecuali debu kuburannya…

Hai kaum lelaki ! Persoalanmu adalah kamu tidak mau menundukkan pandanganmu dari larangan Allah
Sekarang maukah kamu kutunjukan cara mengembalikan istrimu seperti keadaan semula, dia menjadi wanita tercantik di dunia?

Rahasianya adalah: Tundukkan pandanganmu …

Allah berfirman:
“Katakanlah kepada orang-orang beriman, agar mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui semua yang kamu perbuat.” [QS. An-Nur]

dikutip dari status FB : https://www.facebook.com/badilag.arobiyyah
 

Senin, 17 November 2014

Mintalah Kepada Allah, Pasangan Hidup yang kelak dapat mendidik anakmu.

Hari itu sepulang shalat maghrib, terdengar suara lantunan ayat Al-Qur'an dari kamar, tapi bukan hanya suara istri saya, tapi bersama anak pertama saya, Nadya yang saat itu baru berusia 2.5 tahun. saya baru menyadari bahwa anak saya telah menghafal QS Al-Fatiha, QS An-Nas, dan Al-Ikhlas. ternyata Nadya belajar dan menghafal ayat Al-Qur'an ketika shalat bersama istri saya.

ketika Nadya berusia 2.1 Tahun ia mulai menghafal doa tidur dan doa makan serta huruf Hijaiyah dan tentu saja lagu anak-anak :). Hingga kini telah beberapa doa yang dia hafal, salah satunya yang menggembirakan saya adalah doa untuk kedua orangtua, yang sering anak saya bacakan bersama istri saya ketika mereka shalat bersama. bukankah salah satu dari tiga amal yang tak akan putus diantaranya adalah doa anak-anak yang sholeh kepada kedua orang tuanya?

Begitupun ketika akan keluar rumah anak saya selalu meminta dipakaikan jilbab dan baru mau di lepas jika telah masuk rumah. Alhamdulillah kebiasaan anak pertama saya perlahan mulai diikuti adiknya yang walaupun baru mulai berbicara telah menunjukkan kecenderungan yang sama dengan kakaknya. 

Saya kemudian menyadari betapa pentingnya peran istri dalam pendidikan anak di usia dini. karena anak - anak lebih cepat belajar ketika bersama ibunya. mungkin itulah sebabnya Islam menganjurkan kepada laki-laki yang akan menikah untuk memilih calon istri yang baik agamanya. sebagaimana Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Kepada Saudaraku yang akan menikah, kepada mereka yang masih mencari dan berharap menemukan pasangan terbaik, kepada para suami. Mari bersama kita panjatkan doa kepada Allah agar diberikan Istri yang sholeh serta anak-anak yang menyejukkan hati ;


وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Furqon: 74).

------------------------------------------------------
"dari Seorang yang baru belajar menjadi ayah"

 Salam 
Hariadi Hardy

Senin, 14 April 2014

HAKIKAT KEMENANGAN

HAKIKAT KEMENANGAN
Tadabbur Surah al-Buruj
قُتِلَ أَصْحَابُ الأُخْدُودِ ، النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ ، إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ ، وَهُمْ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ ، وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلاَّ أَن يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

1.       Surah al-Buruj memberikan pemahaman kepada kita apakah hakikat dari kemenangan. Kisah ini diriwayatkan oleh sahabat Suhaib ibn Sinan al-Rumi, dari Rasulullah shallallaahu `alaihi wasallama dan disebutkan oleh Imam Muslim rahimahullah di dalam kitab sahihnya.
2.       Kisah iini adalah kisah ghulam (seorang remaja), yang belajar kepada ahli sihir dan rahib. Sehingga satu hari, ia ingin membuktikan ajaran si ahli sihirkah yang benar ataupun si rahib?. Dabbah (seperti seekor lembuh lah barangkali) sedang menghalang jalan yang ada di puncak bukit, menghalangi jalan orang yang ingin lalu di jalan tersebut. Sudah berusaha ditolak, akan tetapi hewan tersebut tidak bergerak juga.
3.       Akhirnya si ghulam berkata: “inilah saatnya aku ingin membuktikan ajaran ahli sihirkah yang benar atau si rahib?” lantas dengan membaca “bismillaahirrahmaanirrahim” hewan tadi dilempar dengan batu. Dengan izin Allah hewan tersebut terjatuh ke tepi jurang.
4.       Mendengar ucapan “bismillaahirrahmaanirrahim” dari ghulam tersebut, orang-orang yang hadir ketika itu lantas bertanya: “adakah tuhan selain dari Raja kita?”. Ghulam menjawab: “ada” Dialah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu, dan juga Tuhan raja kita. Mendengar hal itu, mereka kemudian beriman.
5.       Cerita tentang ghulam ini, semakin hari semakin tersebar ke pelosok negri. Sejalan dengan itu pula semakin banyak yang beriman, bahkan termasuk pembantu raja juga beriman.
6.       Kondisi ini membuat raja gelisah, jika da`wah ini terus berkembang, maka tidak akan ada lagi yang menjadikannya sebagai tuhan.
7.       Tidak ada pilihan si Ghulam mesti dilenyapkan dengan cara apapun. Si Ghulam kemudian ditangkap dan dibawa ke puncak gunung untuk dijatuhkan ke bawah. Akan tetapi taqdir Allah tidak memihak kepada keinginan si raja. Allah mengirimkan angina kencang sehingga membinasakan orang-orang yang ingin menjatuhkannya. Si Ghulam selamat dan kembali berjumpa raja.
8.       Si raja terkejut, dan lantas meminta pengawalnya untuk membawanya ke tengah lautan dan membuangnya ke laut, akan tetapi sekali lagi Allah menyelamatkannya.
9.       Terakhir si Ghulam berkata kepada raja: “Wahai Raja, jika engkau mau membunuhku, maka engkau mesti memanahku dengan panah ini, dan engkau mesti terlebih dahulu mengucapkan bismillahirrahmaanirrahim”. Dan satu lagi syaratnya, iaitu: proses eksekusi ini harus dihadiri oleh seluruh rakyat di negri ini.
10.   Tanpa fikir panjang lagi, raja segera memerintahkan kepada para pengawalnya untuk membuat pengumuman tentang proses eksekusi tersebut.
11.   Proses eksekusi itu kini sudah tiba saatnya. Si Ghulam diikat disatu tiang, dan dari arah depannya ada raja yang sedang menyiapkan anak panah dengan busurnya, dan proses ini disaksikan oleh seluruh rakyat di negri itu.
12.   Raja kemudian mengambil anak panah dan meletakkannya pada busurnya, kemudian dengan mengucapkan “bismillaahirrahmaanirrahim” panah itu dilepaskanya dan tepat mengenai pelipis si Ghulam. Si Ghulam lantas terjatuh dan syahid seketika.
13.   Akan tetapi yang terjadi kemudian adalah justru sangat mengejutkan si raja, ucapan “bismillaahirrahmaanirrahiim” yang diucapkan oleh raja didengar oleh seluruh rakyatnya, dan semua mereka lantas beriman. Raja murka dan memerintahkan prajuritnya untuk menggali parit dan mengumpulkan kayu bakar. Semua yang beriman kemudian dibakar di dalamnya.
14.   Pertanyaannya sekarang adalah “apakah si Ghulam kalah dalam perjuangannya?” Kalla (sekali-kali tidak), si Ghulam telah menang. Beliau menang karena telah syahid, si Ghulam menang, karena semua penduduk negri beriman, walaupun setelah syahidnya beliau.
15.   Begitulah hakikat kemenangan, kemenangan tidak hanya diukur dengan variable ANGKA NOMINAL yang terbanyak yang berhasil kita dapatkan, akan tetapi masih banyak variable-variable yang lain yang mungkin sebagian orang tidak melihatnya.
16.   Maka tidak ada pilihan bagi kita kecuali, “Beramallah, nicaya amal kita akan dilihat oleh Allah subhaanahu wa ta`aala, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman”.

-- 
by Usman Jakfar dikutip dari milis duat

Selasa, 01 April 2014

PEMILU 2014 ANTARA PESIMIS DAN HARAPAN

PEMILU 2014 ANTARA PESIMIS DAN HARAPAN
Oleh : Hariadi Hardy. ST
(Trainer dan Pemerhati Politik)

“Selalu ada celah retak dalam segala sesuatu, dari situlah cahaya masuk”
(Leonard Cohen)

Menjelang pemilihan umum anggota legislatif 2014, rakyat Indonesia disajikan dengan bendera partai, stiker, dan baliho calon anggota legislatif (caleg) yang terpampang hampir di seluruh penjuru Kota dan Desa. Tak hanya itu seluruh media, baik cetak dan elektronik menjadi sarana kampanye partai politik dan caleg. Semuanya tampil untuk mensukseskan pesta demokrasi yang akan di gelar pada 9 April nanti.

Ada yang menarik di pemilihan umum 2014 kali ini, Putusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan permohonan pengujian pasal 214 UU No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD telah mengubah sistem Pemilu legisltatif dari sistem proporsional tertutup menjadi sistem proporsional terbuka.

Sebagaimana kita ketahui Sistem proporsional terbuka tidak lagi melihat pada kapabilitas figur calon, tetapi berdasarkan suara terbanyak, maka siapapun caleg yang mendapatkan suara terbanyak berhak duduk menjadi wakil rakyat, baik caleg artis, pelawak, pengusaha, akademisi, bahkan caleg yang berasal dari latar belakang pendidikan apapun tetap memiliki kemungkinan yang sama.

Persoalannya adalah sistem proporsional terbuka ini sering menimbulkan kekhawatiran akan kembali munculnya anggota legislatif yang tidak kompeten, karena hingga saat ini kekuatan modal dalam hal ini dana/anggaran caleg masih sangat dominan. Begitupun pengetahuan dan keputusan dalam memilih sebagian besar masyarakat Indonesia masih banyak yang bersifat transaksional. Maka jika saja ada caleg yang tidak memiliki kapabilitas namun memiliki modal dan kolega yang banyak, besar kemungkinan untuk duduk sebagai wakil rakyat. Jika sudah demikian harapan akan perbaikan bangsa yang lebih baik tentu tak akan mudah terwujud. Oleh karena itu ada beberapa hal penting yang perlu dicermati masyarakat Indonesia ;

Manipulasi dan Politik Pencitraan
Memang rumit jika hidup di zaman yang penuh dengan manipulasi dan politik pencitraan, tak hanya barang, caleg dan capres pun dapat dengan mudah dimanipulasi, yang baik dibuat buruk dan sebaliknya yang buruk dibuat baik, masyakat dibuat bingung mana yang tulus membangun dan mana sekedar berpura-pura tulus. Jika demikian Mungkin benar apa yang disampaikan oleh Ahmad Zairofi AM “Dahulu ketulusan tidak punya penafsiran lain, dizaman ketika orang tidak mengenal konspirasi atau manipulasi dan banjir kampanye, kebohongan bila terus menerus didengungkan sebagai kebenaran akan diterima sebagai kebenaran begitulah filosofinya”…
Tanpa disadari kita terjebak dalam politik pencitraan yang penuh dengan manipulasi hingga hampir saja kita tak mampu membedakan “hitam dan putih”, kesalahan menerima informasi dapat menjadikan kita tidak rasional dalam melihat, kemudian kita menjadi bagian dari masyarakat yang salah dalam menentukan pilihan partai politik.

Partai Juara Korupsi dan Kredibilitas Caleg
Beberapa waktu lalu beberapa lembaga anti korupsi kembali mempublikasikan partai juara korupsi Indonesia, tak terkecuali media elektronik. Metro TV misalnya pada kamis 13 Maret 2014 merilis kasus korupsi yang menimpa partai politik. Dari 9 Parpol yang sekarang ada di DPR RI  tercatat : PDIP 84 Kasus Korupsi, Golkar 60 Kasus, PAN 36 Kasus, Demokrat 30 Kasus, PPP 13 Kasus, PKB 12 Kasus, Hanura 6 Kasus, Gerindra 3 Kasus, dan PKS 2 Kasus.
Sebelumnya Rakyat Merdeka Online pada 10 Maret 2014 juga mempublikasikan partai juara korupsi indonesia melalui data yang di telusuri Andi Arief  (staff khusus presiden bidang sosial dan bencana alam). Tentu saja sebagai pemilih cerdas kita mungkin perlu mempertimbangkan latar belakang partai serta caleg sebelum kita memilih, Indeks Korupsi partai terkorup perlu kita ketahui agar dapat melihat partai  mana yang serius memberantas korupsi di Indonesia.

Putihkan Indonesia tapi bukan Golput
“Selalu ada celah retak dalam segala sesuatu, dari situlah cahaya masuk” begitulah Leonard Cohen berujar. Melihat kondisi bangsa dan anggota legislatif yang banyak terlibat kasus korupsi, di tambah pemilu dengan sistem proporsional terbuka tentu menghadirkan jiwa yang pesimis di pemilu 2014 ini. Walaupun demikian pesimis tak harus menjadi golput. Pilihan golput tidak akan memberi solusi bagi bangsa. Kita tentu ingat di tahun 1999 angka golput mencapai 10.21 % dan di tahun 2009 kembali meningkat menjadi 39.1 %. Golput adalah pemenang pemilu di tahun 2009 akan tetapi mereka yang golput tak bisa memimpin negeri ini dan tentu saja tak bisa memperbaiki bangsa ini menjadi lebih baik.

Kita masih memiliki harapan akan hadirnya cahaya perbaikan di Negeri ini, karena politik menjadi kotor bukan karena banyaknya orang jahat akan tetapi sebaliknya sedikitnya orang baik yang mau terlibat, dan salah satu keterlibatan kita adalah tetap memilih pada 9 April Nanti. Seperti memilih jodoh, kita tidak mungkin mendapatkan jodoh “ideal” tapi jodoh yang “terbaik” tentu ada untuk kita.
Kita tidak mungkin mendapatkan partai ideal yang bersih dari korupsi tapi tentu kita bisa memilih partai yang terbaik dengan indeks korupsi terkecil misalnya. Allahualambissawab



Sabtu, 29 Maret 2014

Catatan Pemilu - Red

Lihat Rekam Jejak, Jangan Beri Penilaian Karena Penampilan Sesaat

Oleh : abdullah haidir

Ada dua peristiwa yang disikapi berbeda oleh Rasulullah saw; 

Pertama saat setan yang berpura-pura menjadi manusia berpesan kepada Abu Hurairah (dalam sebuah hadits panjang riwayat Bukhari) untuk membaca ayat Kursi sebelum tidur agar selalu dijaga Allah dan tidak diganggu setan. Maka ketika mendengar berita tersebut, Rasulullah saw bersabda,

صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ

"Dia telah benar kepadamu sedangkan dia adalah pendusta. Dia adalah setan." (HR. Bukhari)

Peristiwa lain terjadi menjelang Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekah). Rasulullah saw telah mempersiapkan matang, namun beliau berupaya merahasiakan rencana tersebut agar tidak diketahui kaum kafir Quraisy Mekah. Siapa nyana, seorang shahabat membocorkan rencana tersebut dengan mengirim surat kepada keluarganya yang masih berada di Mekah melalui kurir seorang wanita. Singkat cerita rencana tersebut tercium oleh Rasulullah saw, wanita tersebut dicegat dan akhirnya diketahui bahwa dia diperintahkan oleh Hatib bin Abi Balta'ah. Beliau segera di interogasi. Rupanya dia beralasan karena khawatir dengan keluarganya kalau-kalau terjadi pertumpahan darah, maka keluarganya cepat berlindung, sebab keluarganya bukan dari suku besar yang dapt melindunginya.

Pelanggaran berat! Umar minta izin kepada Rasulullah saw untuk membunuhnya sebagai pengkhianat! Namun apa jawab Rasulullah saw….?

Beliau berkata,

وَمَا يُدْرِيك يَا عُمَرُ لَعَلّ اللّهَ قَدْ اطّلَعَ إلَى أَصْحَابِ بَدْرٍ يَوْمَ بَدْرٍ فَقَالَ اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ ، فَقَدْ غَفَرْت لَكُمْ

"Tidakkah kau tahu wahai Umar, Allah telah menyatakan untuk ahli Badar saat perang Badar dengan berfirman, 'Perbuatlah sesuka kalian, sungguh Aku telah ampuni kalian.' " (Lihat sirah Ibnu Hisyam, 2/398, Maktabah Syamilah)

Pelajaran berharga dari dua peristiwa di atas adalah bahwa memberikan penilaian terhadap seseorang (atau institusi) tidak cukup hanya mengandalkan satu dua kejadian yang tampak sekilas. Tapi harus dilihat track record (rekam jejak)nya.

Seseorang yang track recordnya buruk, boleh jadi satu dua kali melakukan kebaikan, jangan langsung kita anggap bahwa dia adalah pionir kebaikan, apalagi pahlawan yang dipuja-puja, namun juga kebaikannya ketika itu tidak perlu diingkari. Sebagaimana Rasulullah saw tidak mengingkari kebenaran yang dibawa oleh setan saat dia mengajarkan ayat Kursy kepada Abu Hurairah ra. Maka, beliau katakan bahwa setan itu benar, tapi dia tetaplah makhluk pendusta berdasarkan rekam jejaknya.

Sebaliknya, seseorang yang track recordnya baik, boleh jadi suatu saat melakukan kekhilafan, kesalahan atau pelanggaran. Jangan kemudian keburukan itu yang selalu kita semati kepadanya, meskipun tidak kita ingkari keburukan yang dia lakukan saat itu. Sahabat yang ikut perang Badar (Ahlu Badr) memiliki kedudukan tinggi, namun boleh jadi dia suatu saat melakukan kesalahan. Hatib bin Abi Balta'ah adalah Ahlu Badr yang melakukan kesalahan. Rasulullah saw tetap nyatakan bersalah, namun beliau tetap tidak melupakan rekam jejaknya sebagai seorang pejuang mulia.

Semoga kita pandai meneladani jejak Rasulullah saw, tidak hanya dalam shalat dan puasanya, tapi juga dalam sikap dan pandangannya.

Wallahua'lam.

Rabu, 12 Februari 2014

Valentin Day Dan Penyakit Inferior

Oleh : abdullah haidir 

Sifat minder (inferior) pada seseorang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tidak mampunya dia mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya. Bukan hanya itu, pada waktunya dia akan mencampakkan semua potensi itu karena ingin meraih apa yang terdapat pada orang lain yang dia pandang berkilauan.

Kondisi inilah yang sesungguhnya banyak menimpa kaum muslimin. Islam dengan segala ajaran dan keunggulannya yang telah Allah berikan kepadanya, seakan tak bernilai apa-apa baginya. Jangankan untuk mengusungnya tinggi-tinggi, sekedar menyandangnya saja, sangat berat terasa. Baginya Islam hanya sekedar identitas diri yang  “asal jangan lepas”. Selebihnya, gaya hidupnya, cara bergaul, berpakaian, tindak tanduknya sampai kepada hobi dan idolanya sangat tergantung pada mana yang paling dapat memenuhi prestisenya, gengsi dan wibawa duniawinya, walaupun bertabrakan dengan prinsip-prinsip Islam, bahkan walaupun berlawanan dengan norma kehidupan yang umum berlaku.

Padahal para ulama telah sejak lama mengurai satu persatu keunggulan ajaran Islam dalam berbagai aspeknya dengan segala dampak positifyang dihasilkan. Dari mulai masalah aqidah, ibadah, ekonomi, politik, pergaulan, rumah tangga hingga tata cara kehidupan sehari-hari. Namun semua itu tidak banyak gunanya, ketika sifat minder terhadap ajaran Islam masih menghinggapi diri kaum muslimin.

Fenomena Valentin Day, misalnya, yang juga marak dirayakan oleh anak-anak muda muslim, hanyalah salah satu contoh dari sifat minder yang menjangkiti seorang muslim terhadap ajarannya. Bahwa acara tersebut sangat kosong maknanya, lebih mewakili keyakinan agama lain dan besarpotensinya menimbulkan kerusakan moral, dan bahwa Islam memiliki ajaran yang jauh lebih unggul dalam masalah ‘cinta’ dan bagaimana mengekspresikannya dengan halal dan nyaman, itu tidak penting baginya. Yang penting adalah bagaimana dirinya dikatakan tidak ketinggalan zaman, gaul, modern dan sederet status semulainnya.

Ironisnya, orang-orang barat sendiri sedikit demi sedikitsudah mulai banyak meninggalkan budaya mereka yang cenderung tidak memilikibatasan sehingga melunturkan nilai-nilai kemanusian seseorang. Lalu mereka mulai beralih mencari ajaran-ajaran yang diyakini dapat membawa ketenangan. Diantara ajaran tersebut adalah agama lslam yang kini berdasarkan pengamatan berbagai pihak merupakan agama yang paling cepat pertumbuhannya di Eropa danAmerika.

Ini artinya, kemuliaan Islam benar-benar teruji. Sebabmereka tertarik dengan Islam, bukan karena Islam menawarkan pelampiasan syahwat, hura-hura dan hidup tanpa batas. Tapi karena ajaran Islam istimewa dengan kekokohan landasan dan kesempurnaan nilainya serta sesuai dengan kebutuhan fitrah manusia, kapan saja dan dimana saja.

Kalau mereka yang lahir dalam keadaan non muslim, lalu tumbuh berkembang di tengah ajaran dan budaya non Islam, kemudian beralih kepada Islam dan bangga dengannya walau berbagai ujian dan cobaan yang mereka hadapi. Semestinya seorang muslim yang lahir di tengah keluarga muslim dantumbuh di tengah masyarakat muslim lebih bangga lagi dengan keislamannya.

Terkenal ucapan Umar bin Khattab radhiallahu anhu,

نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ فَمَهْمَا ابْتَغَيْنَابِغَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ

“Kita adalah kaum yang dimuliakandengan Islam, jika kita cari cara selain itu, niscaya Allah akan menghinakan kita." 
__._,_.___

Sabtu, 04 Januari 2014

Tips Menghindari Konflik Rumah Tangga

By: Nandang Burhanudin 
****

ADA seorang bapak tua, usianya kisaran 67 tahun. Ia tengah asyik mengamati burung merpati yang seakan jinak namun saat didekati ia pergi. Tak lama berselang, seorang anak muda dengan raut wajah kusut datang menghampiri. 

"Ada apa nak, wajahmu kusut kayak baliho calon bupati yang kalah Pilkada?", tanya sang kakek seakan mampu menembus kegalauan si anak muda.

"Hmmm....nggak tuch. Biasa aja. Emang kusut ya kek?", jawab si anak muda sembari tersenyum menyembunyikan luka di hati.

"Dah nikah kan? Ayooo...pastinya lagi ada perang dunia ya? He he he....biasa aja kaleee...emangnya kakek nggak pernah muda apa?", ujar si kakek tersenyum renyah.

"Iya kek. Lagi kesaaaaaaaaaaaal sama istri. Padahal baru 6 bulan jadi pengantin baru", si anak muda mulai terbuka.

"Woow...kaciaaan dech. Pengantin baru aja dah nestapa kayak artis aja! Sungguh terlalu! Contohlah kakek, dah 48 tahun menikah nggak pernah bermuram durja. Eperiting alweis oke.. MAU tau resepnya?.", jawab si kakek.

"Mau...mau...", respon si anak muda semangat.

"Gini, waktu malam pertama, kakek dan nenek sudah janjian. Kalau nenek membuat kakek kesal, maka nenek harus pergi ke dapur memasak yang enak dan berdandan wangi...."

"Terus,...terus....!"

"Nah, kalau kakek yang bikin kesal ke nenek, kakek diminta pergi ke taman selama mungkin.....dan baru kembali saat emosi sudah terkendali...", jawab si kakek.

"Wow, berarti sekarang kakek ada di taman.....itu artinya?"

"Ya, dan saat melihat kemesraan merpati itulah, kakek pulang.....merpati teramat menginspirasi", si kakek tersenyum.

"Terus gak bertengkar lagi?"

"Masih.....pertengkaran berlanjut di kamar.....he he he he..."