Motivasi

Mereka yang beralasan tidak punya waktu adalah mereka yang membiarkan waktu mengatur hidupnya, bukan malah sebaliknya.

Motivasi

Masalah itu adil, ia datang kepada semua orang, tapi tidak dengan jalan keluar. Jalan Keluar hanya datang kepada mereka yang mencarinya.

Motivasi

Nasib baik tidak pernah salah memilih orang. ia memilih orang yang proaktif menjemputnya.

Motivasi

Hal yang perlu ditakuti saat mengkritik orang lain adalah ketika kita sendiripun tidak lebih baik dari mereka.

Motivasi

Jangan hanya tertarik dengan apa yang dicapai orang sukses, tertariklah dengan airmata yang mereka keluarkan untuk mencapainya.

Kamis, 30 Desember 2010

Tips (khusus) Untuk Calon Pengantin Baru

Pernikahan merupakan fase paling indah dan berkesan bagi manusia sepanjang hidup mereka. Perasaan ini, nyaris berlaku bagi siapapun. Tak terkecuali Anda yang mungkin sebentar lagi akan meninggalkan masa lajang Anda.

Tatkala hiruk-pikuk pesta telah selesai, dan para tamu telah pulang. Badan penat pun sejenak dilupakan, ketika Anda dan istri Anda telah memasuki kamar pengantin baru.

Apa yang selanjutnya Anda lakukan lazimnya pasangan pengantin baru ? Jangan dulu tergesa-gesa berkencan. Ada baiknya Anda mengikuti tuntunan Islam tatkala memasuki malam pengantin baru Anda.
Sebelum itu, agar suasana tegang tidak selalu menggayuti Anda berdua, peluklah istri Anda dengan hangat dan penuh keakraban. Sembari mengucapkan kata, “selamat datang dinda, semoga dinda, dengan izin Allah, menjadi pasangan kanda yang setia”.

Setelah itu duduklah dulu dengan santai untuk menghilangkan kepenatan. Tak ada salahnya, Anda ngobrol secukupnya dengan topik ringan seputar pengalaman menjadi pengantin baru yang barusan saja Anda berdua lalui.
Bila rasa penat telah hilang, ajaklah pasangan Anda berwudlu untuk melakukan sholat bersama.

Syaikh Al-Bani hafidhahullah, menyebutkan dalam kitabnya Adabuz Zifaf hal 20-23, “Disunnahkan bagi kedua pengantin untuk shalat dua raka’at bersama, karena itu diriwayatkan dari ipara salaf. Dalam masalah ini, kata beliau, ada dua atsar (riwayat).

Pertama, dari Abu Sa’id maula Usaid, ia mengatakan; Aku menikah, sedangkan aku seorang budak. Maka aku mengundang segolongan sahabat Nabi SAW. Di antara mereka ada Ibnu Mas’ud, Abu Dzar dan Hudzaifah rahiyallahu anhum. Dan kemudian shalat didirikan, lalu Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu maju ke depan. Maka mereka mengatakan, “Jangan”.

Dia berkata; “Apakah demikian?” Mereka mengatakan; “Ya!”
Maka aku maju mengimami mereka, sedangkan aku seorang budak. Dan kemudian mereka mengajariku dengan berkata; “Jika engkau mendatangi istrimu, maka shalatlah dua raka’at, kemudian mintalah kepada Allah terhadap apa yang masuk kepadamu, dan berlindunglah dari kejelekannya, kemudian keadaanmu dan istrimu.”
Kedua, dari Syaqiq, ia berkata; Seorang laki-laki yang bernama Abu Hariz datang sambil mengatakan; “Aku menikahi seorang perempuan dan aku takut kalau dia marah kepadaku.”
Maka Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata; “Sesungguhnya rasa kasih itu dari Allah dan marah dari syaithan. Dia (syaithan) ingin membuat kalian tidak suka kepada apa yang dihalalkan-Nya. Jika datang kepadamu, suruhlah dia sholat dua raka’at di belakangmu.”
Dalam riwayat lain ditambahkan; dari Ibnu Mas’ud berkata: “Ya Allah, berilah barokah bagiku pada keluargaku dan barakahilah bagi mereka padaku. Ya Allah, kumpulkanlah kami dengan baik dan pisahkan kami jika Engkau ingin memisahkan, kepada kebaikan.”
Itulah sunnah sahabat untuk memasuki pernikahan barokah. Salah satunya memanggil kerabat ke rumah kita untuk dapat sholat bersama sebagai shodaqoh bagi kita. Selanjutnya kita melaksanakan sholat dua raka’at berjama’ah bersama istri. Jangan lupa, pasangan pengantin baru juga disunnahkan untuk berdoa bersama (redaksi doa sengaja tidak dicantumkan).

Jika tidak bisa mengajak sahabat-sahabat kita sholat berjama’ah bersama di rumah kita, minimal kita melaksanakan sholat berjama’ah dua raka’at bersama istri lalu berdoa bersama. Namun sayang, kedua kebiasaan baik itu sudah kian terasing dari kehidupan kaum Muslimin. Mungkin salah satu penyebabnya, umat Islam lebih menghormati dan meninggikan tuntutan adat ketimbang tuntunan syari’at.
Semoga Allah ‘Azza wa Jalla, memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa menghidupkan sunnah-sunnah di dalam proses pernikahan Islam. (sulthoni)

Dikutip dari : eramuslim

Rabu, 29 Desember 2010

TIPS REMAJA BICARA CINTA

Hati-hati akan rayuan cinta gombal ala remaja sekarang yang katanya setia, atau mereka bilang siap bertanggung jawab, jangan percaya deh..,

berikut beberapa ulasan terkait masalah cinta yang saya kutip dari beberapa buku tarbiyah remaja.

Cinta…bagaimana ya rasanya ? Kata orang kalau tengah terkena panah cinta segalanya terasa indah, penuh pesona, penuh semangat, membuat hati berbunga-bunga. Pokoknya berjuta rasanya. Itulah persepsi kebanyakan orang jika ditanya cinta, asosiasinya pasti deh langsung menuju ke hubungan lawan jenis. Nggak salah sih, tapi sebenarnya yang namanya rasa cinta itu banayak sekali bisa cinta pada adik, ortu, sahabat, mobil, uang, tanah air, hidup kita, dsb. Di dunia ini rasaya banyak sekali yang kita cintai. Semua itu fitrah dan lumrah ada pada diri kita. Cuma yang nggak lumrah dan salah adalah jika kita keliru memprioritaskan rasa cinta.

Makna Cinta

Apa sih sebenarnya cinta itu ?? Memang banyak orang mendefinisikan cinta. Kita ambil saja salah satunya dari Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya “Manajemen Cinta”. Menurut beliau : “Cinta adalah perasaan atau gejala hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin ikut menikmatinya dengan cara yang terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia.”

Cinta dalam Tinjauan IPTEK

Adalah psikolog swiss Andreas Bartels secara mengejutkan melontarkan pernyataan bahwa “CINTA MENYEBABKAN KECERDASAN OTAK MENURUN” begini ceritanya
Jatuh cinta atau perasaan cinta ditenggarai menyebabkan otak tidak bisa melakukan konsentrasi dan tugasnya secara optimal, dalam penelitiannya bartels meminta sukarelawan melihat foto orang yang dicintainya sambil otaknya dipindai. Pemindaian dilakukan untuk mengetahui jumlah darah yang dipompa kekepala yang dapat menerangkan bagaimana kinerja otak pada saat itu TERNYATA…jumlah sirkulasi darah ke otak berkurang banyak. Bagi otak hal ini hanya berarti aktivitas sel otak menurun dan kecerdasan pun menurun. BAYANGKAN !!!

Efek samping cinta hanyalah terjauhkan dari depresi dan perasaan tertekan, itupun terjadi jika cinta kalian diterima tapi jika cinta bertepuk sebelah tangan atau ditolak atau lihat sidia lagi jalan sama yg lain…hmmm makin tambah stress… dan kecerdasan otak kita tambah menurun. Satu hal yg menarik dari penelitian bartels dia menemukan otak tampak berbinar-binar saat pemiliknya jatuh cinta, dimana bagian yg berbinar itu berhubungan dengan keinginan seksual alias hawa nafsu…jadi jelas banget cinta kepada lawan jenis identik dengan naluri nafsu seksual. Istighfar ya….

Dijadikan terasa indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa yg diingin(syahwat) yaitu : wanita2, anak2, harta yg banyak, emas, perak, kuda pilihan, hewan ternak, & sawah ladang, itulah kesenangan Dunia, disisi Allahlah tempat kembali yg baik (surga) (QS : Al-Imran !4) LANJUTAN QS AL-IMRAN :15 yaitu : katakanlah : inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yg lebih baik dari yg demikian itu? Untuk orang-orang yg bertakwa (kepada Allah) pada sisi Tuhan mereka ada surga yg mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya, ….(Al-imran : 15)

Bandingkanlah dengan...



Penelitian yg dilakukan oleh F.N Pits Jr dan JN Mc. Lure Jr dari washington university menyimpulkan bahwa dzikir jiwa (Zikir kepada Allah) atau relaksasi mengakibatkan konsumsi oksigen menurun dan produksi gelombang alpha seimbang, sehingga terjadi penurunan lactate darah, yaitu zat yg diproduksi oleh metabolisme urat syaraf sehingga seseorang menjadi lebih tenang terhindar dari rasa takut khawatir, sedih, bingung. Sedangkan penelitian oleh david R frew jika kita berzikir tejadi produktivitas otak meningkat. Subhanallah...

Hmm.. kalian mw pilih yg mana, tetap mencintai pacar tapi malah tambah tulalit atau mencintai Allah, dimana hati akan menjadi tenang, dan damai. insya Allah masuk surga lagi.

Duhai para remaja, insya Allah klo kamu uda siap secara agama, finansial, psikologis dll, baru kamu bicara soal cinta yg sebenarnya. Ok

Salam
Hariadi hardy

Selasa, 28 Desember 2010

Apakah kemalangan atau keberuntungan?

(Ketika semua tidak sesuai harapan 2)

Janganlah kamu kira bahwa berita itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. (An Nuur : 11)

Alkisah hiduplah seorang petani. Ia mempunyai seorang putra dan seekor kuda. Pada suatu hari kuda sang petani melarikan diri, dan semua tetangganya datang untuk menghiburnya, dengan mengatakan : “sungguh malang, kudamu melarikan diri!”.
Sang pria itu menjawab : “siapa yang tahu apakah itu kemalangan atau keberuntungan.”!
“Jelas itu kemalangan!” demikian para tetangga mengatakan.

Dalam waktu satu minggu, kuda sang petani pulang , disusul dengan dua puluh ekor kuda liar. Para tetangga sang petani datang untuk merayakannya, dengan mengatakan : “sungguh beruntung kudamu telah kembali ditambah duapuluh ekor kuda lainnya”.
Sang pria menjawab : “siapa yang tahu apakah itu keberuntungan atau kemalangan”!

Keesokan harinya putra sang petani menunggang diantara kuda-kuda liar itu, dan jatuh hingga kakinya patah. Para tetangga datang untuk menghibur dengan mengatakan : “sungguh malang”. Dan sang petani mengatakan : “siapa yang tahu apakah ini kemalangan atau keberuntungan”. Lalu sebagian tetangganya menjadi marah, dan mengatakan “tentu itu kemalangan, dasar orang tua bodoh”!
Seminggu berlalu dan sebuah angkatan bersenjata datang, merekrut semua pemuda sehat untuk bertempur dinegeri yang jauh. Putra sang petani karena kakinya patah tidak direkrut. Semua tetangganya datang untuk merayakannya dengan mengatakan : “sungguh beruntung putramu tidak direkrut”, dan sang petani mengatakan siapa yang tahu?..

Kisah diatas menarik untuk kita simak, betapa banyak kita merasa diri paling sial ketika kita berhadapan dengan sebuah kemalangan, apakah lamaran kita ditolak, menikah tapi gagal, atau lainnya. Padahal takdir Allah justru berkehendak lain, yaitu justru menjadi kebaikan bagi diri kita.
Kita terkadang sering terpengaruh dengan pendapat orang lain, seperti kalimat “sungguh malang nasibmu, kamu selalu saja gagal”. Dan seketika kita merasa dunia menjadi berantakan dan akhirnya kita jatuh ke dalam jurang kesedihan yang berkepanjangan. Padahal siapa yang tahu apakah itu kemalangan atau justru keberuntungan?


Jangan memberi label pikiran buruk.


Kalau anda menginginkan lebih banyak kedamaian pikiran, jangan lagi memberi label segala yang terjadi sebagai “baik” atau “buruk”. (Andrew Matthews)

Apapun yang kita alami setelah kita berusaha maksimal maka terimalah sebagai bagian dari qadha Allah swt, dan teruslah bangkit, kesedihan yang berkepanjangan hanya akan menambah beban hidup yang berlebihan. Meski ini terasa sulit tapi bukankah Allah swt mengatakan :

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS Alam Nasyrah : 5-6)

Maka jangan memberikan label pikiran kita apa yang kita alami ini baik atau buruk tapi kembalikan semuanya kepada Rabb yang mengatur semuanya. Ini penting agar kita tidak terlalu bergembira jika kita mendapatkan keberuntungan dan tidak terlalu bersedih ketika kita berhadapan dengan kemalangan. Seperti kata Rasulullah saw :

Alangkah indahnya seorang muslim, jika mendapat nikmat dia bersyukur dan jika mendapat ujian/musibah dia bersabar.

Pantang Menyerah

Jika kita membaca kisah orang-orang sukses maka kita akan menemukan satu hal yang sama pada diri mereka yaitu pantang menyerah. Begitupun ketika kita membaca sejarah perjuangan bangsa Indonesia maka kita juga menemukan betapa para pahlawan kita pantang menyerah walaupun mereka memiliki keterbatasan.

Jika kita hari ini baru mengalami kegagalan 1 – 2 kali dan kemudian kita menjadi lemah dan putus asa maka kita patut berkaca kepada para pendahulu kita yang telah berhasil melewati itu semua. Disinilah kita membutuhkan motivasi dari dalam diri kita dan yang lebih penting lagi adalah hindari mencari-cari alasan untuk menutupi kemalasan dan kegagalan kita. Sekali lagi Seni mencari alasan terkait kegagalan dan kesalahan kita perlu kita hindari, karena kita selalu sangat pandai untuk membuat alasan, yang kemudian menjadi pembenaran bagi kegagalan kita.

Selanjutnya tumbuhkan motivasi pantang menyerah. Sesungguhnya sebaik-baiknya sumber motivasi adalah ridha Allah swt. Prestasi tertinggi seseorang dalam hal ini adalah mendapatkan surga. Sebaliknya sumber motivasi terendah adalah dunia. Bila motivasi seseorang hanya tertuju pada dunia, maka yakinlah hanya kekecewaan yang akan ia dapatkan.

Karena siapa yang tahu ini kemalangan atau justru keberuntungan?..

Allahuallam bissawab.

Salam,
Hariadi Hardy

Minggu, 19 Desember 2010

Ketika semuanya tidak sesuai harapan

Tuliskan Rencana anda dengan sebuah pensil, tapi berikan penghapusnya kepada Allah, karena Dia yang akan menghapus bagian yang salah dan menggantikan dengan rencana-Nya yang Indah dalam hidup anda…

Pernahkah teman merencanakan sesuatu yang besar dengan impian yang besar pula, sangat berharap semuanya bisa berjalan sesuai dengan rencana teman dan ternyata teman gagal, misalnya merencanakan kuliah, Usaha, atau apapun dan ternyata semuanya berantakan, atau kasus yang lumayan banyak yaitu lamaran ditolak atau merencanakan Menikah dengan si A dan ternyata gagal, malah si A nikah dengan teman dekat. Hmmm Gimana rasanya ya jika itu terjadi…? pasti sakit bahkan untuk mereka yang memiliki jiwa petarung sekalipun.

Hidup tanpa masalah seperti Gigi tanpa Gusi alias “ga mungkin kali”. demikian juga dengan Hidup ini pasti ada yang berjalan tidak sesuai dengan yang kita rencanakan, karena itu kita perlu menyiapkan diri agar tidak down ketika semuanya tidak sesuai harapan kita, karena tidak jarang ada yang rentan dalam masalah ini bahkan ada yang maaf “mencoba bunuh diri”, sisanya menjadi pesimis, dan tidak mau mencoba lagi..
Oleh karena itu ketika semuanya tidak sesuai harapan, maka setidaknya ada beberapa hal positif yang bisa kita lakukan diantaranya :

Pertama : Ridha Menerimanya.

“Semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz” ya setidaknya itu kalimat nasehat yang sering kita dengarkan, mungkin maksudnya agar kita yakin bahwa tidak ada yang luput dari perencanaan Allah. Usaha dan Ikhtiar telah kita lakukan dan berikutnya adalah bertawakal kepada Allah, jika endingnya ternyata tidak sesuai dengan harapan maka ridha menerimanya adalah awal yang baik agar hati bisa lebih lapang.

Kita pasti pernah mendengar satu Wise Word yang diambil dari QS Al-Baqarah : 216 yaitu : “Perhaps you hate something, while it’s good for you, and perhaps you love while it’s danger”. Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik oleh kamu, dan boleh jadi kamu cintai, padahal tidak baik bagi kamu

So Allah lebih tahu apa yang paling baik bagi kita jadi Ridha aja menerima keputusan-Nya, karena Allah tidak pernah menzalimi siapapun, kita tidak pernah tahu rencana Allah bagi kita maka berprasangka baik adalah cara yang tepat agar kita bisa ridha. Sekali lagi berikan penghapusnya kepada Allah, karena Dia yang akan menghapus bagian yang salah dan menggantikan dengan rencana-Nya yang Indah dalam hidup kita…
Selain itu Rasulullah Menganjurkan agar kita sering membaca :

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung. (At-Taubah: 129).

Sebagaimana Abu Darda ra. Meriwayatkan bahwa Nabi saw. Bersabda “Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca, hasbiyallahu…. (At-Taubah : 129) tujuh kali, maka Allah akan mencukupi apa yang diinginkan dari perkara dunia dan akhirat (HR Ibnu Sunni dan Ibnu Asakir).

Kedua : “Siapkan payung sebelum hujan” Jalankan rencana B.

Dalam strategi perang seorang panglima tidak pernah hanya menyiapkan satu rencana perang tapi dia akan menyiapkan rencana B, rencana C dan seterusnya, karena seorang panglima yakin akan kemungkinan tidak sesuai harapan. Mereka yang hanya memiliki satu rencana atau satu pilihan akan sangat sulit ketika rencananya awalnya gagal. Maka begitupun kita perlu menyiapkan “payung sebelum hujan” artinya kita perlu berpikir diawal sebelum melangkah jika saya gagal dengan A maka selanjutnya saya harus kemana? Dengan berpikir seperti itu akan lahir rencana B, C dan seterusnya.
Disinilah kita akan yakin dengan apa yang dikatakan Allah, bahwa Allah tidak akan pernah merubah nasib suatu kaum sebelum dia merubahnya sendiri.

So teman, beberapa hal diatas akan membuat kita lebih optimis menghadapi setiap rentetan kegagalan ketika semuanya tidak sesuai harapan. Masih banyak lagi cara positif yang bisa kita lakukan, silakan teman menambahkan “bumbunya”. Terakhir jangan terpaku dan bersedih dengan satu pintu yang tertutup, coba lihat pintu lain yang masih terbuka, mungkin disitulah menunggu sesuatu yang indah bagi kita.

Keep Spirit

Hariadi Hardy.

Sabtu, 18 Desember 2010

PENGARUH PEMUDA DALAM AKTIVITAS (KERJA) DAKWAH

Makalah DM II KAMMI

“Sesungguhnya Allah Menyukai orang-orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur,
seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh
(QS : As-Shaft : 4)



“Keyakinan atau aqidah adalah perkara yang hati
membenarkannya, jiwa menjadi tentram karenanya, dan menjadikan rasa
yakin pada diri tanpa tercampur oleh keraguan dan kebimbangan.
Keyakinan memerlukan pembenaran dari akal
dan dikukuhkan dengan analisa yang benar.
(Hasan Albana)



Rahasia kesuksesan adalah ia harus diorganisir
dan harus konsisten dengan standar-standar zaman.
(Maulana Wahiduddin Khan)


PENDAHULUAN
Sejarah telah mencatat bahwa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para pemuda. Sebut saja pada tahun 1928 para pemuda berani menyatakan sumpahnya untuk menyatukan bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan agama, suku, dan budaya. Dan kemudian mereka terus mengawal perjuangan kemerdekaan yang melahirkan para-para pejuang yang tidak diragukan kemilitansinya.

Rangkaian perjuangan pemuda ini semakin teruji pada tahun 1998 sebagai bagian dari tekanan rezim otoriter orde baru yang sudah berjalan selama 32 tahun, itu kemudian melahirkan gelombang aksi dari para pemuda yang dipelopori oleh mahasiswa, sebagai bentuk ketidakpuasan atas rezim orde baru tersebut.mereka tidak lain adalah mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan aksi mahasiswa muslim Indonesia (KAMMI) dengan basis utamanya Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang sudah marak diperguruan tinggi seluruh Indonesia.

Itulah pemuda,ia memiliki perasaan yang menggelora dan nurani yang menyala untuk melawan setiap kezaliman, ini terjadi jika ia berada dalam garis-garis kebenaran yang selalu menuntun nuraninya. Bagaimana jika para pemuda itu berada pada garis yang salah ? dan bagaimana jika pemuda yang berada pada garis yang salah tersebut bergabung dalam dakwah ? Apakah ia akan membantu dakwah ini atau ia malah menjadi duri dalam daging yang bisa memperlambat aktivitas dakwah ? sejauh mana pengaruh pemuda dalam dakwah berikut penjelasannya.




ISLAM MEMANDANG PEMUDA
Menurut Hasan Albana Islam adalah suatu system universal yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Negara dan kebangsaan, pemerintahan dan kemasyarakatan, moral dan kekuatan hokum, kasih sayang dan keadilan serta material dan spiritual.

Inilah islam , ajaran yang dibawah oleh Rasul Allah Muhammad saw benar-benar menyentuh kesegala aspek kehidupan termasuk masyarakat yang didalamnya terdapat pemuda . didalam Al- Qur’an Allah swt mengingatkan kita akan kisah Ashhabul kahfi yang di lindungi Allah dengan ditidurkan-Nya mereka selama 309 Tahun Qomariah Didalam Gua dan Ashhabul ukhdud yang menentang penguasa Otoriter yang zalim. Parit api ternyata bukan hanya membawa mereka semata kedalamnya menuju surga Allah tetapi juga berhasil menyeret rakyat yang dibelahnya untuk mati bersama para pahlawan muda. Sebagaimana Firman Allah :

“Ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung kedalam gua lalu mereka berdoa : Wahai Tuhan kami berikanlahrahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami” (QS Al kahfi : 10)

“Binasalah dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (Ashhabul Ukhdud) yang berapi (dinyalakan dengan kayu bakar) ketika mereka disekitarnya sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang beriman dan mereka tidak menyiksa orang –orang itu melainkan karena mereka beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu” (QS Al Buruj : 4-9)

Islam sangat memandang pemuda sebagai tonggak kebangkitan islam. Ruh pembaharu didalam masyarakat, agama, dan Bangsa. Bahkan Allah swt menjamin pemuda yang bertaqwa untuk masuk kedalam surga Allah swt, sebagaimana hadis Rasulullah saw, tentang tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dihari dimana tiada perlindungan selain perlindungan Allah swt. Diantara tujuh golongan tersebut terdapat pemuda yang hidupnya tumbuh dari aktifitas beribadah kepada Allah.

Berdasarkan hal diatas seharusnya menjadi sebuah motivasi bagi pemuda untuk tetap berjuang menentang setiap kezaliman dan menjadi ruh – ruh baru dalam masyarakat yang ia tempati. Karena sesungguhnya Allah akan menjanjikan surga bagi mereka yang berjuang dijalan Allah

PEMUDA DAN PERGERAKAN DAKWAH
Gerakan menurut Syaikh Mushthafa Masyhur adalah kegiatan yang merupakan produk suatu keputusan jamaah yang selaras dengan Manhaj (system) yang telah ditentukan bersama.
Sedangkan Dakwa diartikan sebagai mengajak manusia dengan hikmat dan nasehat yang baik agar keluar dari Thaghut menuju ke cahaya islam.

Antara pemuda dan pergerakan dakwah adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Didalam dakwah dibutuhkan tenaga-tenaga muda yang mampu menggerakkan dakwah untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini disebabkan karena didalam diri pemuda terdapat beberapa potensi seperti yang digambarkan oleh Hasan Albana :

“Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang dijalannya, semangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal serta berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun ini yakni Iman, Ikhlas, Semangat, dan Amal merupakan karakter yang melekat pada pemuda. Karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan itu adalah hati yang bertakwa,dasar semangat itu adalah perasaan yang menggelora dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Hal itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda”.

Dengan demikian ada empat potensi pemuda yang jika potensi ini berada dalam pergerakan dakwa akan sangat baik dan dapat membantu Aktifitas dakwah. Keempat potensi ini yaitu ;

1. Iman dengan dasar keimanan adalah Nurani yang menyala.
2. Ikhlas dengan dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa.
3. Semangat dengan dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa.
4. Amal dengan dasarnya adalah kemauan yang kuat.

Dengan empat potensi pemuda diatas jika pemuda tersebut berada pada garis kebenaran maka ia dapat menjadi tentara-tentara dakwa yang dapat bermanfaat bagi kemasylahatan umat. Itulah sebabnya mengapa dalam kharakteristik dakwa harus berkhidmat pada pemuda, karena pemuda jika telah dibina dan fikriahnya terbentuk maka ia akan menjadi asset dakwa yang dapat membantu pergerakan dakwa tersebut, mengapa tidak ? pemuda memiliki umur dan kekuatan yang masih prima untuk tetap berjuang menuntaskan perubahan, hal ini tidak berarti bahwa kaum tua diperlukan dalam perjuangan kebenaran, orang tua tetap menjadi panutan/Pembina bagi para pemuda tersebut.

PENGARUH PEMUDA DALAM PERGERAKAN DAKWA
Sejauh mana pengaruh pemuda bagi aktivitas (pergerakan dakwa) ? seperti yang kita ketahui pengaruh seseorang dapt berupa pengaruh yang positif dan pengaruh yang negative. Adapun pengaruh pemuda dapat diuraikan sebagai berikut :

1.Pengaruh yang positif
Pengaruh positif terjadi jika pemuda yang bergabung dalam Aktifitas dakwa dapat memberikan manfaat bagi dakwa tersebut. Artinya ia tidak menjadi sumber masalah tetap menjadi sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah. Pemuda seperti ini bekerja pada kondisi apapun , keikhlasan dalam berjuang untuk Allah menjadi watak perjuangannya, tidak pernah surut semangatnya walaupun ia tidak mempunyai jabatan dalam aktifitas dakwa tersebut, tidak mudah mengelu dan tetap bersikap optimisme.

Seperti para sahabat Rasulullah Mush’ab bin umair misalnya, merupakan salah satu pemuda yang merupakan duta islam pertama yang dapat menyebarkan dakwa di Madinah dan berhasil membangun masyarakt disana, Mush’ab sebagai guru pertama di madinah dapat memperluas jaringan dakwa dan kadernya. Berkat perjuangan Mush’ab madinah menjadi basis islam dikemudian hari.

2. Pengaruh yang Negatif
Pengaruh negative terjadi jika pemuda yang bergabung dalam aktifitas dakwa menjadi sumber masalah dalam dakwa tersebut. Sebagaimana ungkapan pujangga lama :

“ Al’askarul ladzi tasuduhul bithalah yujidul musyaghabati”
(kader yang tidak punya kemampuan untuk berbuat sesuatu sangat potensial membuat kegaduhan dalam kerja dakwa).

Inilah yang paling kita khawatirkan jika seandainya ada pemuda yang bergabung dalam aktifitas dakwa lalu menjadi duri dalam daging maka ia akan memperlambat jalannya roda dakwa . sebagaimana Syaikh Mushtafa Masyur menguraikan factor Ancaman internal salah satunya disebabkan karena “adanya beberapa anasir yang menyusup dalam tubuh organisasi dengan mempengaruhi anggota yang lemah untuk menghancurkan organisasi mereka mencoba mempengaruhi anggota untuk memihak padanya dengan menggunakan cara apa saja”.

Mungkin saja pemuda seperti ini mempunyai fikriyah (pemikiran) yang cerdas namun kekuatan ruhiyah (spiritual) yang lemah atau ia memiliki penguasaan lapangan yang baik tetapi tidak memehami apa sebenarnya dakwa kharakteristik dakwa seperti apa dan sebagainya. Yang lebih mengherankan lagi kita sering terjebak dengan mereka yang mempunyai kecerdasan berbicara, kemampuan dalam membuat konsep sulit mengaplikasikannya. Akibatnya muncul perasaan mudah tersinggung jika tidak dipuji kinerjanya atau sering futur (hilang semangat) sehingga potensi yang disebutkan oleh imam Hasan albana seperti Iman. Keikhlasan, semangat, dan Amal perlahan-lahan menghilang dari diri pemuda tersebut.

Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah berada diposisi manakah kita ? apakah kita termasuk pemuda yang memberikan pengaruh positif bagi dakwa ini atau malah sebaliknya kita menjadi pemuda yang memberikan pengaruh negative yang menjadi sumber masalah . hanya kitalah yang mampu menjawabnya. Namun yang perlu kita pahami adalah :
“Dakwa tidak pernah membutuhkan kita namun kitalah yang membutuhkan dakwa. Karena tanpa kitapun Perjalanan dakwa akan terus bergerak bersama orang-orang yang lebih ikhlas, yang lebih bertakwa kepada Allah swt”

SEBUAH SOLUSI (At tarbiyah Dzatiyah)
Agar kita tidak memberikan pengaruh yang negative bagi aktifitas dakwa maka yang harus kita lakukan adalah dengan mentarbiyah (melatih) diri kita sendiri yang meliputi beberapa aspek:
 Ar-Ruhiyah, membangun kekuatan Spritual dengan melatih shalat Berjamaah, Shaum sunah, tilawah, dan aktivitas lain yang mendekatkan diri kepada Allah swt
 Al-Fikriyah, membangun kekuatan Pemikiran dengan membaca buku mengikuti seminar dan kajian ilmiah.
 Material, kemampuan mencari penghidupan bagi dirinya sehingga tidak menjadi beban dakwa.
 Penguasaan lapangan untuk penetapan strategi dakwa.
 Al-Harakiyah, memahami gerakan dakwa.

Saudaraku, untuk menyelesaikan tujuan dakwa ini tidak hanya dibutuhkan pemuda yang paham akan masalah dakwa ini tetapi yang paling penting adalah keikhlasan dalam berjuang dan semangat yang tak pernah henti. Perubahan ini tidak dapat dilakukan kecuali dengan melihat, bergerak dan menyelesaikan perubahan. Yang pastinya kita tidak bisa berjuang dengan sendirian, kita membutuhkan teman (Jamaah) yang siap membantu kita sebab :
“orang yang paling lemah diantara kita akan menjadi kuat jika didukung oleh jamaah yang kuat”

Allahuallam bissawab
Salam,
Hariadi Hardy

Jumat, 17 Desember 2010

Memutihkan Gerakan KAMMI

(Dari Perbaikan Internal Organisasi Menuju Ekspansi Gerakan KAMMI)
Oleh : Hariadi Hardy
KAMMI Daerah Kota Ternate-Maluku Utara
)

Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya (QS Al-Imran : 107)

Seorang Penganut aliran al-Bathaihiyah – sebuah gerakan sufi sesat berkata kepada Ibnu Taimiyyah “Apa yang ada padamu sebenarnya Ibnu Taimiyyah? Bila kami datang kepada kalian wibawa kami luntur, tapi bila kami pergi ke Tartar (Mongolia yang kafir) wibawa kami justru muncul?”
Ibnu Taimiyyah menjawab, Tahukah kalian perumpamaan antara kami, kalian dan orang Tartar itu? Kami ibarat kuda-kuda putih, kalian ibarat kuda yang belang, sedangkan orang-orang Tartar itu ibarat kuda hitam. Jika yang belang masuk kedalam kelompok yang hitam maka dia seakan-akan berwarna putih, dan jika berkumpul dengan yang putih maka dia seakan-akan berwarna hitam. Kalian masih memiliki sedikit cahaya. Jika kalian masuk ke tengah-tengah orang kafir maka tampaklah cahaya itu dan jika kalian datang kepada kami maka tampaklah kegelapan dan warna hitam pada kalian. Demikianlah perbandingan antara kalian, kami dan orang-orang Tartar itu”..

Menarik jika kita menyimak peristiwa yang ditulis oleh Ibnu Taimiyyah diatas. Mari kita analogikan kisah diatas dengan KAMMI. Jika saja “Seorang Penganut aliran al-Bathaihiyah” datang ke KAMMI dan berkata hal yang sama apakah KAMMI bisa menjawab seperti jawaban Ibnu Taimiyyah? Ibnu Taimiyyah berani mengeluarkan jawaban diatas karena beliau yakin akan kebenaran dakwanya, bagaimana dengan KAMMI?..

Semenjak didirikan hingga hari ini harus di akui gerakan KAMMI kini kian bertambah besar. Seiring dengan itu pasti ada ancaman yang menantinya, baik ancaman Internal maupun ancaman eksternal. Disinilah penataan kembali organisasi ini perlu dilakukan mulai dari perbaikan Internal Organisasi sampai ekspansi gerakan maupun pembumian dakwa KAMMI.

Terkait perbaikan ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan KAMMI :

1. Menyatukan seluruh potensi kader KAMMI.

“Pada tahun 1966 Isaac Newton memperhatikan spectrum cahaya dari sebuah prisma kaca yang ia tempatkan di pintu masuk rumahnya, dimana sinar tersebut mengenai prisma dan membentuk sebuah pelangi indah. Dia lalu menemukan bahwa cahaya putih tersebut sebenarnya adalah campuran berbagai warna dalam spectrum yang kasat mata dan bahwa satu-satunya cara untuk menciptakan cahaya putih adalah dengan mengumpulkan semua warna yang berbeda itu menjadi sebuah sorot cahaya’.

Potensi kader KAMMI sangat luar biasa dan beragam, tidak bisa dipungkiri kecerdasan kader KAMMI tersebar diseluruh level komisariat, Daerah, maupun Wilayah. Mereka yang pernah memimpin Komisariat, Kamda, Kamwil, atau KAMMI Pusat pasti merasakan hal yang sama bahwa mereka sebenarnya memimpin para Manager. Tapi besarnya potensi kader KAMMI ini sering menimbulkan konflik internal ketika tidak tersatukan dengan baik. Maka KAMMI perlu menyatukan potensi ini agar menjadi kekuatan organisasi.

Belajar dari penemuan Isaac Newton bahwa : “satu-satunya cara untuk menciptakan cahaya putih adalah dengan mengumpulkan semua warna yang berbeda itu menjadi sebuah sorot cahaya’ Artinya jika saja kita dapat menyatukan semua potensi kader KAMMI tersebut kedalam satu tempat maka kita akan menciptakan tradisi organisasi yang mampu menarik, memfokuskan, dan mempertahankan kader berbakat bahkan menciptakan pelangi organisasi yang indah. Disinilah kita membutuhkan pemimpin KAMMI yang memiliki pola dan cara berpikir yang matang. Karena lewat pemimpin (General Manager) yang kuatlah kita bisa melakukan hal ini.

2. Pola dan cara berpikir pemimpin
Peter Senge dengan tajam menyatakan bahwa “Most of the outstanding leaders I have worked with are neither tall nor especially handsome; they are often mediocre public speakers; they do not stand out in a crowd; they do not mesmerize an attending audience with their brilliance or eloquence. Rather, what distinguishes them is their clarity and persuasiveness of their ideas, the depth of their commitment, and their openness to continually learning more.” (Umumnya, pimpinan-pimpinan hebat yang saya sempat tahu tidak luar biasa tampan atau tinggi, mereka sering tidak merupakan pembicara hebat di depan publik, mereka tidak juga menonjol di antara orang banyak, mereka tidak memukau. Yang membedakan mereka adalah kejernihan gagasan-gagasan mereka dan kedalam komitmen mereka serta keterbukaan untuk terus menerus belajar)

Berikutnya yang perlu KAMMI tata kembali adalah pola dan cara berpikir pemimpin KAMMI. Seperti yang dikatakan Peter Senge : yang membedakan pemimpin hebat adalah kejernihan gagasan-gagasan mereka dan kedalam komitmen mereka serta keterbukaan untuk terus menerus belajar. Maka KAMMI membutuhkan Pemimpin dan sensitivitasnya. Kepekaan ini hanya muncul kalau seorang pemimpin senantiasa peka terhadap dinamika yang ada di dalam dirinya sendiri. Tanpa kepekaan ini ia akan mudah jatuh ke dalam bias dalam menangkap hal-hal di sekitarnya.

Kita semua telah belajar banyak dari setiap pergantian pemimpin KAMMI. Apa yang benar hari ini belum tentu benar besok, apa yang efektif hari ini belum tentu efektif besok, satu-satu yang tetap adalah perubahan dan prinsipnya segalanya bergerak. Maka pola dan cara berpikir pemimpin KAMMI pun harus senantiasa “bergerak” dan kreatif karena Jika pemimpin organisasi kurang memberi ruang kebebasan, kurang bisa momotivasi, tidak mampu memberi tantangan, tidak mampu mengelola hasrat kreatif, kurang memberi penghargaan, tidak memberi kepercayaan, tidak mendukung, dan tidak mampu menciptakan lingkungan yang kondusif, maka kreatifitas individu-individu dalam organisasi jelas akan terhambat. Seberapa kreatif individu- individu dalam tim, namun jika tidak didukung oleh kemampuan manajemen kreatif pemimpinnya, hasilnya juga kurang menggembirakan.


3. Ekspansi Gerakan KAMMI
“Hukum pertama ekspansi adalah “keteraturan” dan agar sesuatu bertumbuh ia membutuhkan sistem”. Jika kita menginginkan KAMMI bertumbuh maka kita harus memiliki metode, maka dimanapun performa diperhitungkan perlu ada pengorganisasian”.

Berbicara mengenai Ekspansi maka kita akan diingatkan kembali dengan Firman Allah swt : “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh (QS Ash Shaf : 4).

Kunci ekspansi telah jelas yaitu keteraturan, teratur berorganisasi, berpikir, dan bertindak dengan perhitungan yang matang seperti itulah KAMMI seharusnya. Pantaslah pula Ali r.a pernah berkata “ kebatilan yang terorganisir dengan baik akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir “.

Maka seiring dengan perkembangan waktu ekspansi dakwa KAMMI pun perlu di perhatikan keteraturannya, sehingga perkembangan setiap pelebaran sayap dakwa KAMMI akan mudah untuk dievaluasi, kita tidak hanya butuh banyaknya Komisariat, kamda atau KAMMI wilayah baru tapi lebih daripada itu kita juga butuh keteraturan, Seperti itulah pula sehingga Muhammad Ahmad Ar-rasyid berkata “Tangan bergenggam tangan, Selalu teguh dalam barisan, Saksikanlah perjanjian kami. Untuk maju atau hancur bersama”.

Akhirul kalam : “ bergeraklah KAMMI…berjuanglah dalam barisan yang kokoh dan sambutlah kemenangan yang Allah janjikan. Allahu Akbar…

KETIKA MAHASISWA KEHILANGAN ORIENTASI

Oleh : Hariadi Hardy

Remember! The Work You don’t like do it today, not sure shall you do it tomorrow.

Setiap masa ada saja kisahnya... entah apa yang terjadi pada beberapa kampus sekarang ini, sampai ada masyarakat yang mengatakan kampus sekarang seperti ”Sarang Preman” mungkin karena masyarakat sering melihat aksi dikampus yang penuh dengan ”bakar ban” dan bahkan penuh dengan ”adu Jotos”. sebut saja beberapa suksesi BEM dan aksi jalanan ada saja aksi pelemparan kampus, saling pukul antar sesama mahasiswa, yang pastinya itu benar terjadi....
Sebut saja aksi para Mahasiswa Memperingati Hari Anti Korupsi pada 9 Desember 2010 beberapa waktu lalu di Ternate, aksi yang bertepatan dengan shalat Zuhur itu akhirnya mendapat himbauan keras dari beberapa masjid untuk segera dihentikan, karena aksi yang dilakukan mengganggu pelaksaanaan shalat Zuhur di beberapa masjid yang menjadi lokasi aksi para mahasiswa tersebut.

Yang menjadi pertanyaannya adalah dimana jiwa mahasiswa yang dikenal dimasyarakat sebagai orang yang memiliki Watak keilmuan? dimana jiwa mahasiswa yang selalu menyebut dirinya sebagai agent of change atau director of Change?

Mungkin Mahasiswa kita sebagian sudah Kehilangan Orientasi?? Sampai terkadang kita menemukan ada aktivis mahasiswa yang ”berkepribadian ganda” kok bisa?? Iya dong... antara ketika dia aksi membela kepentingan masyrakat ternyata dibalik itu dia tidak bisa memperbaiki dirinya, pakaiannya, akhlaknya, semuanya berbeda, terkadang kita menemukan aktivis mahasiswa yang maaf, sudah 4 hari tidak pernah mengganti bajunya, katanya dia tidak mandi lantaran sibuk menyeting aksi untuk membela masyarakat.... padahal dia adalah generasi muda yang ketika dilihat masyarakat harus sebagai contoh,

Kehilangan Orientasi... adalah penyakit mahasiswa yang harus diatasi, sangat tidak baik mahasiswa yang menyebut dirinya aktivis yang membela masyarakat tapi sampai semester 12 atau 14 belum wisuda juga, inilah yang kita sebut memiliki pribadi yang ganda, dari segi membela masyarakat dia baik tetapi ketika kembali ke pribadinya????,...

Islam Mengajarkan Konsep Tawazun ”keseimbangan” harus seimbang antara Fisik (tubuh), Otak, dan hati, semuanya membutuhkan Nutrisi, Nutrisi Tubuh kita isi dengan makanan dan Berolahraga, otak kita isi dengan Belajar dan Berdiskusi, sedangkan Hati makanannya adalah Beribadah Kepada Allah SWT, jadi Aneh juga kalaupun ada aktivis muslim yang tidak shalat, katanya ”Tuhan tidak ada”....

Yang perlu dilakukan adalah kita harus memutus mata rantai sekarang... artinya aktivis mahasiswa yang berkepribadian ganda harus kita perbaiki dan mata rantai ini harus dipotong agar tidak berimbas pada mahasiswa yang lain, kenapa??? Karena kita membutuhkan mahasiswa yang tertata urusannya, ketika dia aksi dia adalah aktivis, begitupun ketika dikampus kulianya mantap, tidak bolos, disisi lain ibadahnya pun teratur, karena zaman sekarang ini kita butuh yang bisa menjadi teladan, So jika yang demo aja belum mandi lalu demo dikantor Gubernur atau mau mempresur kebijakan pemerintah... bisa bagaimana ya masyarakat melihatnya..???

Alam pun seimbang apalagi Kita manusia, ada langit ada bumi, ada laki-laki ada perempuan, ada lapisan litosfer ternyata ada juga astenosfer, semuanya diciptakan oleh Allah dengan seimbang, jadi para aktivis juga harus seimbang antara kata dan perbuatan.

(Allahuallam Bissawab)

MENCARI PEMIMPIN YANG AMANAH

Barangsiapa diserahkan kekuasaan urusan manusia lalu menghindar melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya maka Allah Tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)

Mungkin benar hancurnya bangsa kita sekarang karena kita belum memiliki pemimpin yang amanah, karena ada yang sering mengatakan sebenarnya jika semua orang memenuhi amanah yang diberikan pada mereka maka dunia ini bisa aman, ya !! mungkin kita setuju kata “amanah” menjadi sesuatu yang sangat berat dipikul oleh manusia. sekarang. Jika kita membawa ke dunia politik kita, Pemimpin yang naik dengan masa jabatan 5 tahun maka planning mereka biasanya seperti ini, tahun pertama sampai tahun ketiga adalah mengumpulkan uang dengan sebanyak mungkin untuk menutupi biaya kampanye yang telah mereka keluarkan, tahun keempat sedikit mencoba mengajak keluarga dekat Untuk masuk mencicipi kesenangan jabatan itu alias sedikit Nepotisme dan tahun kelima mereka sibuk untuk mengkampayekan diri mereka lagi agar kedepannya bisa terpilih lagi, jadi selama 5 tahun berkuasa para pemimpin itu tidak melakukan hal apapun untuk rakyat, Kita berdoa aja mudah-mudahan tidak karena jika ada saja pemimpin kita yang seperti itu maka tunggulah kehancurannya.

Padahal dizaman Rasulullah kita akan mendapatkan betapa Rasulullah SAW dan para sahabatnya merupakan pemimpin yang amanah, marilah kita lihat kisah ini : Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :
"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"
"Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, ”buat menahan rasa lapar”. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

Dari kisah diatas Kita bisa melihat betapa Rasulullah siap menahan Lapar bersama para Sahabatnya padahal beliau adalah pemimpin, yang saat itu bisa saja makan enak.. kalaupun kita bawa kepada para pemimpin kita sekarang mana ada pemimpin yang makan nasi aking ketika BBM Naik, mana ada pemimpin kita yang siap berjalan kaki kekantor mereka lantaran mencoba merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya, kalaupun pemimpin itu ada biasanya mereka lakukan menjelang kampanye atau saat kampanye, padahal yang kita sebut dengan pemimpin amanah adalah :

• orang yang berada di depan menjadi imam (teladan)
• orang yang berada di belakang menjadi khalifah (pendorong)
• orang yang berada di tengah menjadi amir, (ikut merasakan)
• orang yang pandai memerintah
• orang yang rela diperintah oleh masyarakat
• orang yang tabah
• orang yang mengabdi
• orang yang pandai mengantar dan menuntun rakyatnya kepada yang baik.

Namun begitulah Mencari pemimpin yang amanah dimasa sekarang begitu susah layaknya mencari jarum pada setumpuk jerami, karena watak dan karakter bangsa kita telah mengalami pergeseran yang begitu luar biasa, jika kita memutar waktu kita akan mengingat Ki Hajar Dewantoro, yang pernah melontarkan kalimat luar biasa yang berhubungan dengan pemimpin, yaitu :
• Ing ngarso sung tulodo (Di depan menjadi teladan)
• Ing madyo mangun karso (Di tengah-tengah membangun karya)
• Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan dan support).
Kalimat yang luar biasa bukan!!! Jika saja Kihajar Dewantoro ada pada masa sekarang pasti beliau akan tertawa melihat kebobrokan pemimpin kita sekarang, jangankah menjadi teladan. Memberi dorongan kepada rakyatnya untuk terus maju pun tidak ada.

Lalu bagaimana melahirkan atau mencari pemimpin yang amanah?? Yang pastinya jangan pesimis! layaknya Bahan TAMBANG dia berada dibawah perut bumi, kita perlu mengangkat dan memaksanya keluar, layaknya EMAS, menambangnya begitu susah tetapi emas tetap saja kita temukan. Begitupun pemimpin amanah mereka ada dan kita perlu menemukan mereka dan menyuruh mereka menggantikan pemimpin yang tidak lagi amanah. Disisi lain penciptaan generasi muda yang bersih dan peduli perlu kita lakukan dari sekarang, artinya sistem kaderisasi kepemimpinan amanah perlu kita produk dari sekarang, setidaknya kita tidak mungkin menciptakan orang yang sangat mirip kepemimpinannya seperti Rasulullah saw, tapi kita bisa mengkader calon pemimpin yang bisa mencontohi Rasulullah saw, kita juga berharap Indonesia bisa bangkit lagi dengan pemimpin yang lebih baik. Allahuallam Bissawab

Catatan Perjalanan ke Desa Ngokomalako 2007

Persembahan :………………….

Kepada para aktivis dakwa di Maluku Utara dan dimanapun berada saya persembahkan catatan sederhana ini…. ini adalah sepenggal kisah Ketika Kuliah Kerja Sosial (KKS) saya pada Februari - April 2007 di Desa Ngokomalako, Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan (Maluku Utara). Orang-orang yang saya sebutkan ini bukanlah masyarakat tarbiyah…tapi mereka belajar dari pengalaman hidup mereka…..mereka tidak memiliki harta kekayaan….tapi mereka memiliki hati…yang selalu siap menebar kebaikan…kepada siapa saja….mungkin mereka tidak mengenal konsep Rabthul A’m…tapi mereka telah melakukannya dengan baik….

Ketika belajar dari kehidupan mereka maka kita akan mengetahui bahwa dibelahan bumi ini masih banyak orang-orang baik…yang teguh dengan Al-Islam…..

Hariadi Hardy.
Ngokomalako 24 April 2007


1. Sebuah Pembuktian Seorang Pemimpin

Usianya Separuh baya, itulah sosok kepala Desa Ngokomalako, sosok pemimpin Desa yang selalu mengayomi masyarakatnya, bersama istrinya sebagai seorang Guru SD mereka membaktikan diri untuk memajukan desa dan Masyarakatnya.

Melihat sosok beliau kita akan mendapatkan pelajaran. dizaman yang modern ini mencari sosok pemimpin yang adil dan memberikan teladan sangatlah susah ”seperti mencari jarum disetumpuk jerami” .

Ada hal menarik... dalam setiap kegiatan apapun diDesa Ngokomalako beliau selalu berada didepan untuk memberikan contoh kepada masyrakatnya, jika beliau dibelakang maka beliau adalah penyemangat masyrakatnya.

Ada sebuah kisah menarik kegiatan KKS kami salah satu program yang paling berat adalah merehabilitasi Swering pantai sepanjang 440 m, hanya dengan swadaya masyarakat kami mulai bersama membangun, batu-batu karang diangkut dari ujung tanjung desa hanya dengan menggunakan rakit dan perahu. selain itu untuk mendapatkan batu karang itu harus menyelam dikedalaman 10-15 m dengan arus laut yang kuat, dengan pekerjaan yang berat itu dan tanpa ada dana sedikitpun sosok kepala desa memegang peranan penting....

Beliau adalah orang pertama yang turun kelaut sebelum semua masyarakat ada.... Beliau adalah orang pertama yang mengangkat batu karang dari kedalaman laut dan membawanya dengan rakit atau perahu (perahu itu ditarik dengan berjalan/berenang dilaut)
Ketika masyarakatnya melihat hal itu spontan seluruh masyrakat Desa baik tua maupun muda langsung turun kelaut membantu......

Sebagai seorang pemimpin terkadang tidak dibutuhkan kekuatan kata-kata saja tetapi sangat dibutuhkan kekuatan perbuatan, betapa suri tauladan lebih berpengaruh untuk mengajak orang lain utnuk berbuat baik....konsep inilah yang dibawa oleh Rasullah SAW...Rasulullah adalah suri tauladan yang paling baik, dalam hal kepemimpinan Rasulullah adalah orang yang paling adil dan terpercaya

Kepada para aktivis dakwa....kepada para qiyadha..kepada para Murabi/a kita terkadang sekedar memberikan perintah untuk melaksanakan tugas dakwa, dan ketika ada kesalahan kitapun marah dan segera evaluasi bawahan kita. Tidak pernah kita tahu betapa sulitnya tugas mereka, betapa mereka tidak tahu bagaimana cara memulainya? Betapa mereka butuh motivasi dan suri tauladan....betapa mereka butuh pemimpin yang adil.....

”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu meegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil, berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”.....(QS Al-Maidah [5] : 8)

”orang besar hanya mementingkan keadilan sementara orang kecil hanya mementingkan diri sendiri (Kong Hut Tsu)


Ngokomalako 24 April 2007



2. Setegak Batu Karang

Batu-batu karang itu disusun dibibir pantai untuk membentuk suatu penahan ombak, sepintas kita akan berpikir kalau batu karang itu ringan dan tidak kuat, mungkin akan hancur diterjang ombak.....

Tapi ikhwafillah ketika batu itu tersusun ada perbaduan antara batu yang satu dengan batu yang lain, batu batu besar menguatkan batu yang kecil dan begitupun yang sebaliknya.......hal ini menyebabkan penahan ombak itu semakin kokoh, batu karang yang lemah itu telah menjadi barisan yang kuat yang siap menjadi pelindung masyarakat dari angin dan ombak laut.

Dalam dunia ini bahkan dalam aktivitas Dakwa, segala sesuatu tidak bisa dikerjakan dengan sendirian, butuh kerjasama (Amal Jama’i), seperti batu karang...ia adala batu yang lemah jika hanya satu bongkahan batu yang kecil tetapi ia akan menjadi kuat ketika berpadu dengan batu-batu yang lain. Begitupun kader dakwa ketika sendirian kita tidak akan mampu melaksanakan tugas dakwa, dengan target Recruitment yang besar sangat dibutuhkan kerjasama antara elemen dakwa,
Dakwa ini masih panjang perbaikan demi perbaikan harus segera dilakukan, pentingnya amal jamai harus terus dipupuk dan diberikan kepada kader Dakwa...
Ngokomalako 24 April 2007


3. Nasihat pak Syaban Haji
(Jangan dulu Menikah Adi....)


jreng!!!! Jangan tutup dulu dbukunya kisah ini patut disimak....walaupun nanti bertentangan dengan hati nurani antum semua.....tapi yang namanya nasihat patut didengarkan....

Hari itu tepatnya saya sementara beristirahat didepan pantai, entah apakah beliau memperhatikan saya dan mengerti apa yang sedang saya pikirkan saat itu , beliau langsung menyapa saya dan bercerita, ini ceritanya :...

adi...kalau nanti setelah ini langsung Skripsi ya? Nanti kalau sudah jadi sarjana apalagi sekarang jangan mikirin menikah dulu ya, ingatlah kebaikan mama dan papa adi dulu.....balaslah kebaikan mereka dulu baru mikirin menikah...coba Adi ingat berapa biaya yang telah mereka keluarkan untuk membiayai kuliah dan sekolah Adi?? Oleh karena itu Adi harus cepat selesai dan balaslah kebaikan mereka, mungkin adi akan berpikir nanti membalas kebaikan bersama istri Adi setelah menikah nanti. tapi..Adi harus ingat Adi pada saat itu Adi akan sibuk dengan keluarga adik yang baru sibuk dengan istri adi dan akhirnya adi akan lupa dan hanya memberikan setengah bahkan sangat sedikit dari pendapatan Adi untuk orang tua Adi........
ikhwafillah (khusus yang belum nikah) jangan marah dulu tapi ambillah hikmah dari kisah ini...
Dalam hal apapun cinta kepada Allah dan cinta kepada Orang tua harus lebih diutamakan, kita pasti ingat dengan kisah malin kundang dan kisah lainnya tentang anak yang melupakan kedua Orang tuanya.....semuanya beakhir denganAzab dari Allah swt...

Sebagai seorang aktivis dakwa...terkadang dengan sibuknya kita, kita sampai lupa pulang kerumah, pulangnya sudah larut malam langsung makan dan tidur besok paginya keluar rumah lagi dan seterusnya, kita jarang berkomunikasi dengan kelurga kita apalagi dengan ibu dan ayah kita, sekedar membantu membersihkan rumah pun sangat jarang. Padahal orang tua telah merawat dan membesarkan kita,

menikah punya keluarga adalah hal yang paling diidamkan oleh setiap insan manusia, tetapi janganlah kita melupakan orang tua kita, biayailah dan rawatlah hari tua mereka, gembirakan hati mereka....ikhwafillah

Ngokomalako 24 April 2007


4. Bidadari kecil 1

Salah satu program Kulia Kerja Sosial kami adalah optimalisasi TPQ dan membantu belajar mengajar di SD Ngokomalako...........disanalah saya bertemu dengan bidadari kecil........

Diwajah mereka tampak keinginan belajar dan menatap masa depan, tapi mereka sangat terbatas dengan fasilitasnya....baik pakaian seragam maupun peralatan belajar (buku dan alat tulis)

Pada suatu saat saya mengajar dikelas V, semua menulis apa yang kakak tulis dipapan tulis instruksi saya , semua menulis kecuali ada satu anak yang menatap kosong kedepan...saya menghampirinya..kenapa tidak menulis? Tanya saya.....buku saya tidak ada kak jawabnya...saya melihat satu buah buku diatas mejanya..hanya satu buku itu saja, sampulnya pun sudah sangat tua, perlahan saya membuka lembaran demi lembaran dari buku tulisnya....benar tidak ada satu lembaran yang kosong...entah sejak kapan dia tidak memiliki buku baru...yang pastinya didalam buku itu dia membagi-bagi dalam satu lembaran kertas buku agar bisa menulis pelajaran yang saya berikan tidak tersisa sampulnya pun menjadi tempat menulis baginya...ya Allah...
Ikhwafillah... itu adalah hanya sepenggal kisah wajah pendidikan ditengah-tengah daerah kita....didunia yang modern ini masih banyak orang-orang yang berkeinginan sekolah tapi mereka tidak memiliki biaya untuk meneruskan cita-citanya....hanya dengan Rp 1000 kita bisa mendapatkan satu buah buku..tapi bersediakah kita memberikan untuk mereka....terkadang kita sibuk dengan urusan yang sangat besar....padahal disekitar kita masyarakat menjerit....mereka berteriak...bukankah kami juga muslim.....bukankah kita tahu bahwa memberikan sebagian Rezeki kita adalah sangat baik dimata Allah swt....didalam harta kita terdapat hak mereka.....

Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. Dan orang yang menjauhkan dirinya dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna. Dan orang yang menunaikan zakat (QS Al-Mu’minun [23] : 1-4)


5. Bidadari kecil 2

Hari itu adalah hari pengajian TPQ...sekitar 70 bidadari kecil ada dihadapan saya....hanya dengan membawa buku IQRA yang sudah sangat tua, sebagian halamannya telah sobek dan terlepas....mereka datang mengaji tapi bukan itu masalahnya.....
Masalahnya adalah semangat belajar dan mempelajari Al-Quran mereka, mungkin benar mengurusi anak-anak tidaklah muda, kita harus tahu cara berpikir mereka......

benar metode dakwa yang dilakukan oleh Rasulullah, ketika mendakwahi seseorang kita harus menyesuaikan dengan kemampuan orang yang kita dakwahi. Teman-teman saya sering marah kepada anak-anak yang sering nakal saat pengajian berlangsung, tapi tidak bagi saya, ternyata benar bahwa mereka butuh kasih sayang,

ketika kita mendengar bahwa islam adalah agama mayoritas didaerah kita, spontan kita akan semangat dan membanggakan diri kita, tetapi datanglah ketempat-tempaat terpencil masih banyak orang islam yang tidak mengerti agamanya sendiri, belum bisa baca Al-qur’an, tidak bisa mengerjakan sahalat dan sebagainya, apakah misi kaum kufar telah berhasil?? Allahuallam bissawab yang pastinya realitas dilapangan menunjukkan kalau masyarakat islam tidak mengerti dengan agamanya sendiri

lalu bagaimana dengan engkau wahai para aktivis dakwa, masih adakah waktu untuk duduk dan tertawa, sementara dibelahan dunia sana cahaya Islam semakin terkoyahkan........


Ngokomalako 25 April 2007


6. Kunjungan Dewan
(Sebuah Strategi Dakwa yang terlupakan)


Hari itu tinggal 2 pekan lagi kami akan segera ditarik dari lokasi KKS setelah hampir 2 bulan berada diDesa Ngokomalako...pada malam itu pak kades mengumumkan bahwa besok ada kunjungan salah satu Anggota Dewan DPRD Halmahera Selatan.....

Benar saja...yang datang keesokan paginya adalah salah satu aggota Dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera...inilah apa yang saya dengar dari selintas perkataan masyarakat pada saya :......

Des (nama panggilan saya diDesa singkatan dari Kordes (kordinator Desa), Des...lihatlah anggota Dewan kita nanti mereka mau jatuh baru mereka datang melihat kita....setelah pemilu tahun 2004 kemarin sampai sekarang mereka tidak pernah berkunjung kedaerah-daerah, nanti setelah mau tahun 2009 mereka datang lagi, kami sudah tahu pasti mulai kampanye lagi.....

Benar saja....saya mendengar langsug jeritan masyarakat kita...betapa suara mereka yang mereka ikhlaskan diberikan kepada para wakil rakyat rasanya sia-sia....kehidupan mereka masih seperti ini....ternyata kita perlu lebih banyak mendengar daripada sekedar berbicara.....

Dalam dunia dakwa tidak sekedar dibutuhkan semangat dalam berdakwa tetapi kedekatak kepada Allah dan straegi yang matang menjadi hal yang sangat penting, kedekatan kepada Allah menjadikan kita peka akan penderitaan masyarakat, menjadikan rasa kasih sayang akan tumbuh kepada setiap elemen masnyarakat...

Mungkin inilah mengapa Khalifah Umar Bin Khatab selalu, berkeliling pada malam hari diderahnya untuk mendengar kebutuhan masyarakatnya, sampai pernah umar berkata kepada salah satu sahabat yang tidak segera melapor kepada unar karena berpikir umar sedang istirahat, umar berkata : ” jika aku istrihat disiang hari maka aku menelantarkan rakyatku, jika aku beritirahat dimalam hari berarti aku menelantarkan diriku....

Ikhwafillah.....turun dan mendengar langsug segala keluhan masyrakat harus segera kita lakukan.....karena disanalah kita akan mengetahui apa yang mereka inginkan....satu hal yang perlu diperhatikan adalah istirahat bagi seorang kader dakwa adalah kelalaian.......


7. Renungan : Sebuah pembuktian Tarbiyah

Saya menatap matahari yang mulai terbenam diufuk barat......benarlah saya sekarang sendiri....tidak ada saudara ikhwah didekat saya, sahabat yang bisa saya meminta nasehatnya, murabipun tidak ada......saya berada diDesa Orang lain yang belum pernah saya mengenal mereka.....

Potensi kemaksiatan berada didepan mata.....mengapa tidak? .tidak ada yang melihat saya.....perlahan lahan saya membuka kembali sms murabi/Naqib saya....”selamat jalan...seeungguhnya tanda orang yang beriman adalah dia Istiqamah baik disaat bersama-sama maupun disaat Dia Sendirian....” ruhiyah saya mulai bangkit......apalagi membaca sms dari ketua Dewan Syaria....”jangan lupa Al-matsurat pagi dan petang ya....karena antum akan mendapati tantangan yang berat.....”

Buku Rasmul Bayan mulai saya buka....kuatkan tarbiyah Dzatiyah pesan Murabi/naqib saya, segala puji bagi Allah yang telah melidungi hambanya.....Allahu waliyul lajina aamanu......Allah pelindung orang-orang yang beriman....

Ternyata benar....jika engkau berpisah dengan saudaramu maka yakinlah pasti ada gantinya,....tapi jika kita kehilangan Allah...maka siapa lagi yang akan menjadi penolong kita.....menjadi shaleh dilingkungan ikhwah mungkin akan mudah...tetapi mempertahankan keshalehan dilngkungan baru yang bukan masyarakat tarbiyah adalah sesuatu yang berat dan harus kita latih...

Peningkatan Tarbiyah Dzatiyah harus dilatih bagi seluruh kader Dakwa...kita tidak pernah tahu kapan kita akan berpisah dengan saudara kita....maka Dekatkanlah diri kepada Allah swt,

” seberapa Dekat Engkau Kepada Allah maka sedekat itulah Respon masyarakat akan dakwa yang engkau bawa”

Ngokomalako...1 maret 2007


8. Belajar dari pak Imam Tua....

Usianya sudah sangat tua...bahkan jika shalat harus duduk....beliau adalah imam pertama diDesa Ngokomalako...
Ada kisah menarik yang ingin saya ceritakan.....sosok pak imam tua ini tidak pernah melewatkan shalat berjamaah dimasjid....padahal dengan melihat usianya dan kesehatannya....rasanya tidak mungkin....

Hari itu musim hujan tepatnya menjelang maghrib...lampu padam....dan air laut mulai naik....saya buru-buru lari kemasjid untuk segera azan dan shalat maghrib....benarlah setelah Azan tidak ada jamaah yang datang karena kondisi saat itu hujannya deras sekali....tapi diluar saya mendengar suara langkah kaki...subhanallah ternyata pak imam tua...hanya dengan menutup dirinya dengan tarpal agar tidak basah hujan..beliau memenuhi panggilan Azan untuk datang shalat berjamaah diamsjid.....

Mungkin itu adalah sepenggal kisah...ingtlah kita akan di masa Rasullullah ada seorang buta yang bertanya kepada Rasullullah...Ya Rasullah saya adalah seorang buta...dan letak masjid sangat jauh dari rumah saya...bisakah saya diberi keringanan untuk tidak shalat berjamaah dimasjid..Rasulullah Bertanya..apakah engakau mendengar suara Azan...sahabat itu menjawab ya saya mendengar..jika begitu datanglah shalat berjamaah kata Rasulullah....

Ikhwafillah...jika pak imam tua saja bisa datang untuk shalat berjamaah dimasjid walaupun usia dan kesehatannya tidak lagi baik...bagaimana dengan kita yang masih muda dan kuat....terkadang mutabaah yaumiyah kita shalat berjamaah sangat sedikit.....padahal kita mengetahui segala fadilahnya....pak imam tua memahami betul pentingnya shalat berjamaah lalu bagaimana dengan kita???


9. Gotong Royong Didesa
(Konsep sami’na wata’na)


Hari itu kami harus membersihkan lingkungan Desa Ngokomalako pasca badai dan hujan pekan lalu, sampah organik tersebar hampir 500 m dipinggir pantai Desa, belum lagi dilingkungan Desa....sangat tidak mungkin jika pekerjaan ini hanya dilakukan oleh mahasiswa KKS saja....

Ada sesuatu yang menarik....ketika instruksi kerja Bakti tepat pada jam 8 pagi dari pemerintah Desa seluruh masyarakat langsung turun kerja bakti.....tanpa keluhan....semuanya bekeja sesuai pembagian yang telah dlakukan.....tidak sampai 2 jam 500 m pantai sudah kembali bersih....

Mungkin kita akan berpikir bagaimana ketika kader Dakwa memahami Konsep sami’na wata’na dengan baik.....sudah pasti panggilan Dakwa tidak akan mereka terlambatkan walaupun 1 menit...kita bisa melihat ketaatan masyarakat Ngokomalako kepada pemimpinya menyebabkan jalannya harmonisasi Kehidupan Didesa itu......

Jika seandainya ini terjadi pada kader Dakwa kita....maka yakinlah Dakwa ini akan terasa ringan..... kita merindukan kader Dakwa yang seperti ini....yang memahami ayat Al-quran surat At-Taubah : 41 “ Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu dijalan Allah, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui” QS At-Taubah [9] : 41

Ngokomalako Maret 2007