Jumat, 17 Desember 2010

Catatan Perjalanan ke Desa Ngokomalako 2007

Persembahan :………………….

Kepada para aktivis dakwa di Maluku Utara dan dimanapun berada saya persembahkan catatan sederhana ini…. ini adalah sepenggal kisah Ketika Kuliah Kerja Sosial (KKS) saya pada Februari - April 2007 di Desa Ngokomalako, Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan (Maluku Utara). Orang-orang yang saya sebutkan ini bukanlah masyarakat tarbiyah…tapi mereka belajar dari pengalaman hidup mereka…..mereka tidak memiliki harta kekayaan….tapi mereka memiliki hati…yang selalu siap menebar kebaikan…kepada siapa saja….mungkin mereka tidak mengenal konsep Rabthul A’m…tapi mereka telah melakukannya dengan baik….

Ketika belajar dari kehidupan mereka maka kita akan mengetahui bahwa dibelahan bumi ini masih banyak orang-orang baik…yang teguh dengan Al-Islam…..

Hariadi Hardy.
Ngokomalako 24 April 2007


1. Sebuah Pembuktian Seorang Pemimpin

Usianya Separuh baya, itulah sosok kepala Desa Ngokomalako, sosok pemimpin Desa yang selalu mengayomi masyarakatnya, bersama istrinya sebagai seorang Guru SD mereka membaktikan diri untuk memajukan desa dan Masyarakatnya.

Melihat sosok beliau kita akan mendapatkan pelajaran. dizaman yang modern ini mencari sosok pemimpin yang adil dan memberikan teladan sangatlah susah ”seperti mencari jarum disetumpuk jerami” .

Ada hal menarik... dalam setiap kegiatan apapun diDesa Ngokomalako beliau selalu berada didepan untuk memberikan contoh kepada masyrakatnya, jika beliau dibelakang maka beliau adalah penyemangat masyrakatnya.

Ada sebuah kisah menarik kegiatan KKS kami salah satu program yang paling berat adalah merehabilitasi Swering pantai sepanjang 440 m, hanya dengan swadaya masyarakat kami mulai bersama membangun, batu-batu karang diangkut dari ujung tanjung desa hanya dengan menggunakan rakit dan perahu. selain itu untuk mendapatkan batu karang itu harus menyelam dikedalaman 10-15 m dengan arus laut yang kuat, dengan pekerjaan yang berat itu dan tanpa ada dana sedikitpun sosok kepala desa memegang peranan penting....

Beliau adalah orang pertama yang turun kelaut sebelum semua masyarakat ada.... Beliau adalah orang pertama yang mengangkat batu karang dari kedalaman laut dan membawanya dengan rakit atau perahu (perahu itu ditarik dengan berjalan/berenang dilaut)
Ketika masyarakatnya melihat hal itu spontan seluruh masyrakat Desa baik tua maupun muda langsung turun kelaut membantu......

Sebagai seorang pemimpin terkadang tidak dibutuhkan kekuatan kata-kata saja tetapi sangat dibutuhkan kekuatan perbuatan, betapa suri tauladan lebih berpengaruh untuk mengajak orang lain utnuk berbuat baik....konsep inilah yang dibawa oleh Rasullah SAW...Rasulullah adalah suri tauladan yang paling baik, dalam hal kepemimpinan Rasulullah adalah orang yang paling adil dan terpercaya

Kepada para aktivis dakwa....kepada para qiyadha..kepada para Murabi/a kita terkadang sekedar memberikan perintah untuk melaksanakan tugas dakwa, dan ketika ada kesalahan kitapun marah dan segera evaluasi bawahan kita. Tidak pernah kita tahu betapa sulitnya tugas mereka, betapa mereka tidak tahu bagaimana cara memulainya? Betapa mereka butuh motivasi dan suri tauladan....betapa mereka butuh pemimpin yang adil.....

”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu meegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil, berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”.....(QS Al-Maidah [5] : 8)

”orang besar hanya mementingkan keadilan sementara orang kecil hanya mementingkan diri sendiri (Kong Hut Tsu)


Ngokomalako 24 April 2007



2. Setegak Batu Karang

Batu-batu karang itu disusun dibibir pantai untuk membentuk suatu penahan ombak, sepintas kita akan berpikir kalau batu karang itu ringan dan tidak kuat, mungkin akan hancur diterjang ombak.....

Tapi ikhwafillah ketika batu itu tersusun ada perbaduan antara batu yang satu dengan batu yang lain, batu batu besar menguatkan batu yang kecil dan begitupun yang sebaliknya.......hal ini menyebabkan penahan ombak itu semakin kokoh, batu karang yang lemah itu telah menjadi barisan yang kuat yang siap menjadi pelindung masyarakat dari angin dan ombak laut.

Dalam dunia ini bahkan dalam aktivitas Dakwa, segala sesuatu tidak bisa dikerjakan dengan sendirian, butuh kerjasama (Amal Jama’i), seperti batu karang...ia adala batu yang lemah jika hanya satu bongkahan batu yang kecil tetapi ia akan menjadi kuat ketika berpadu dengan batu-batu yang lain. Begitupun kader dakwa ketika sendirian kita tidak akan mampu melaksanakan tugas dakwa, dengan target Recruitment yang besar sangat dibutuhkan kerjasama antara elemen dakwa,
Dakwa ini masih panjang perbaikan demi perbaikan harus segera dilakukan, pentingnya amal jamai harus terus dipupuk dan diberikan kepada kader Dakwa...
Ngokomalako 24 April 2007


3. Nasihat pak Syaban Haji
(Jangan dulu Menikah Adi....)


jreng!!!! Jangan tutup dulu dbukunya kisah ini patut disimak....walaupun nanti bertentangan dengan hati nurani antum semua.....tapi yang namanya nasihat patut didengarkan....

Hari itu tepatnya saya sementara beristirahat didepan pantai, entah apakah beliau memperhatikan saya dan mengerti apa yang sedang saya pikirkan saat itu , beliau langsung menyapa saya dan bercerita, ini ceritanya :...

adi...kalau nanti setelah ini langsung Skripsi ya? Nanti kalau sudah jadi sarjana apalagi sekarang jangan mikirin menikah dulu ya, ingatlah kebaikan mama dan papa adi dulu.....balaslah kebaikan mereka dulu baru mikirin menikah...coba Adi ingat berapa biaya yang telah mereka keluarkan untuk membiayai kuliah dan sekolah Adi?? Oleh karena itu Adi harus cepat selesai dan balaslah kebaikan mereka, mungkin adi akan berpikir nanti membalas kebaikan bersama istri Adi setelah menikah nanti. tapi..Adi harus ingat Adi pada saat itu Adi akan sibuk dengan keluarga adik yang baru sibuk dengan istri adi dan akhirnya adi akan lupa dan hanya memberikan setengah bahkan sangat sedikit dari pendapatan Adi untuk orang tua Adi........
ikhwafillah (khusus yang belum nikah) jangan marah dulu tapi ambillah hikmah dari kisah ini...
Dalam hal apapun cinta kepada Allah dan cinta kepada Orang tua harus lebih diutamakan, kita pasti ingat dengan kisah malin kundang dan kisah lainnya tentang anak yang melupakan kedua Orang tuanya.....semuanya beakhir denganAzab dari Allah swt...

Sebagai seorang aktivis dakwa...terkadang dengan sibuknya kita, kita sampai lupa pulang kerumah, pulangnya sudah larut malam langsung makan dan tidur besok paginya keluar rumah lagi dan seterusnya, kita jarang berkomunikasi dengan kelurga kita apalagi dengan ibu dan ayah kita, sekedar membantu membersihkan rumah pun sangat jarang. Padahal orang tua telah merawat dan membesarkan kita,

menikah punya keluarga adalah hal yang paling diidamkan oleh setiap insan manusia, tetapi janganlah kita melupakan orang tua kita, biayailah dan rawatlah hari tua mereka, gembirakan hati mereka....ikhwafillah

Ngokomalako 24 April 2007


4. Bidadari kecil 1

Salah satu program Kulia Kerja Sosial kami adalah optimalisasi TPQ dan membantu belajar mengajar di SD Ngokomalako...........disanalah saya bertemu dengan bidadari kecil........

Diwajah mereka tampak keinginan belajar dan menatap masa depan, tapi mereka sangat terbatas dengan fasilitasnya....baik pakaian seragam maupun peralatan belajar (buku dan alat tulis)

Pada suatu saat saya mengajar dikelas V, semua menulis apa yang kakak tulis dipapan tulis instruksi saya , semua menulis kecuali ada satu anak yang menatap kosong kedepan...saya menghampirinya..kenapa tidak menulis? Tanya saya.....buku saya tidak ada kak jawabnya...saya melihat satu buah buku diatas mejanya..hanya satu buku itu saja, sampulnya pun sudah sangat tua, perlahan saya membuka lembaran demi lembaran dari buku tulisnya....benar tidak ada satu lembaran yang kosong...entah sejak kapan dia tidak memiliki buku baru...yang pastinya didalam buku itu dia membagi-bagi dalam satu lembaran kertas buku agar bisa menulis pelajaran yang saya berikan tidak tersisa sampulnya pun menjadi tempat menulis baginya...ya Allah...
Ikhwafillah... itu adalah hanya sepenggal kisah wajah pendidikan ditengah-tengah daerah kita....didunia yang modern ini masih banyak orang-orang yang berkeinginan sekolah tapi mereka tidak memiliki biaya untuk meneruskan cita-citanya....hanya dengan Rp 1000 kita bisa mendapatkan satu buah buku..tapi bersediakah kita memberikan untuk mereka....terkadang kita sibuk dengan urusan yang sangat besar....padahal disekitar kita masyarakat menjerit....mereka berteriak...bukankah kami juga muslim.....bukankah kita tahu bahwa memberikan sebagian Rezeki kita adalah sangat baik dimata Allah swt....didalam harta kita terdapat hak mereka.....

Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. Dan orang yang menjauhkan dirinya dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna. Dan orang yang menunaikan zakat (QS Al-Mu’minun [23] : 1-4)


5. Bidadari kecil 2

Hari itu adalah hari pengajian TPQ...sekitar 70 bidadari kecil ada dihadapan saya....hanya dengan membawa buku IQRA yang sudah sangat tua, sebagian halamannya telah sobek dan terlepas....mereka datang mengaji tapi bukan itu masalahnya.....
Masalahnya adalah semangat belajar dan mempelajari Al-Quran mereka, mungkin benar mengurusi anak-anak tidaklah muda, kita harus tahu cara berpikir mereka......

benar metode dakwa yang dilakukan oleh Rasulullah, ketika mendakwahi seseorang kita harus menyesuaikan dengan kemampuan orang yang kita dakwahi. Teman-teman saya sering marah kepada anak-anak yang sering nakal saat pengajian berlangsung, tapi tidak bagi saya, ternyata benar bahwa mereka butuh kasih sayang,

ketika kita mendengar bahwa islam adalah agama mayoritas didaerah kita, spontan kita akan semangat dan membanggakan diri kita, tetapi datanglah ketempat-tempaat terpencil masih banyak orang islam yang tidak mengerti agamanya sendiri, belum bisa baca Al-qur’an, tidak bisa mengerjakan sahalat dan sebagainya, apakah misi kaum kufar telah berhasil?? Allahuallam bissawab yang pastinya realitas dilapangan menunjukkan kalau masyarakat islam tidak mengerti dengan agamanya sendiri

lalu bagaimana dengan engkau wahai para aktivis dakwa, masih adakah waktu untuk duduk dan tertawa, sementara dibelahan dunia sana cahaya Islam semakin terkoyahkan........


Ngokomalako 25 April 2007


6. Kunjungan Dewan
(Sebuah Strategi Dakwa yang terlupakan)


Hari itu tinggal 2 pekan lagi kami akan segera ditarik dari lokasi KKS setelah hampir 2 bulan berada diDesa Ngokomalako...pada malam itu pak kades mengumumkan bahwa besok ada kunjungan salah satu Anggota Dewan DPRD Halmahera Selatan.....

Benar saja...yang datang keesokan paginya adalah salah satu aggota Dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera...inilah apa yang saya dengar dari selintas perkataan masyarakat pada saya :......

Des (nama panggilan saya diDesa singkatan dari Kordes (kordinator Desa), Des...lihatlah anggota Dewan kita nanti mereka mau jatuh baru mereka datang melihat kita....setelah pemilu tahun 2004 kemarin sampai sekarang mereka tidak pernah berkunjung kedaerah-daerah, nanti setelah mau tahun 2009 mereka datang lagi, kami sudah tahu pasti mulai kampanye lagi.....

Benar saja....saya mendengar langsug jeritan masyarakat kita...betapa suara mereka yang mereka ikhlaskan diberikan kepada para wakil rakyat rasanya sia-sia....kehidupan mereka masih seperti ini....ternyata kita perlu lebih banyak mendengar daripada sekedar berbicara.....

Dalam dunia dakwa tidak sekedar dibutuhkan semangat dalam berdakwa tetapi kedekatak kepada Allah dan straegi yang matang menjadi hal yang sangat penting, kedekatan kepada Allah menjadikan kita peka akan penderitaan masyarakat, menjadikan rasa kasih sayang akan tumbuh kepada setiap elemen masnyarakat...

Mungkin inilah mengapa Khalifah Umar Bin Khatab selalu, berkeliling pada malam hari diderahnya untuk mendengar kebutuhan masyarakatnya, sampai pernah umar berkata kepada salah satu sahabat yang tidak segera melapor kepada unar karena berpikir umar sedang istirahat, umar berkata : ” jika aku istrihat disiang hari maka aku menelantarkan rakyatku, jika aku beritirahat dimalam hari berarti aku menelantarkan diriku....

Ikhwafillah.....turun dan mendengar langsug segala keluhan masyrakat harus segera kita lakukan.....karena disanalah kita akan mengetahui apa yang mereka inginkan....satu hal yang perlu diperhatikan adalah istirahat bagi seorang kader dakwa adalah kelalaian.......


7. Renungan : Sebuah pembuktian Tarbiyah

Saya menatap matahari yang mulai terbenam diufuk barat......benarlah saya sekarang sendiri....tidak ada saudara ikhwah didekat saya, sahabat yang bisa saya meminta nasehatnya, murabipun tidak ada......saya berada diDesa Orang lain yang belum pernah saya mengenal mereka.....

Potensi kemaksiatan berada didepan mata.....mengapa tidak? .tidak ada yang melihat saya.....perlahan lahan saya membuka kembali sms murabi/Naqib saya....”selamat jalan...seeungguhnya tanda orang yang beriman adalah dia Istiqamah baik disaat bersama-sama maupun disaat Dia Sendirian....” ruhiyah saya mulai bangkit......apalagi membaca sms dari ketua Dewan Syaria....”jangan lupa Al-matsurat pagi dan petang ya....karena antum akan mendapati tantangan yang berat.....”

Buku Rasmul Bayan mulai saya buka....kuatkan tarbiyah Dzatiyah pesan Murabi/naqib saya, segala puji bagi Allah yang telah melidungi hambanya.....Allahu waliyul lajina aamanu......Allah pelindung orang-orang yang beriman....

Ternyata benar....jika engkau berpisah dengan saudaramu maka yakinlah pasti ada gantinya,....tapi jika kita kehilangan Allah...maka siapa lagi yang akan menjadi penolong kita.....menjadi shaleh dilingkungan ikhwah mungkin akan mudah...tetapi mempertahankan keshalehan dilngkungan baru yang bukan masyarakat tarbiyah adalah sesuatu yang berat dan harus kita latih...

Peningkatan Tarbiyah Dzatiyah harus dilatih bagi seluruh kader Dakwa...kita tidak pernah tahu kapan kita akan berpisah dengan saudara kita....maka Dekatkanlah diri kepada Allah swt,

” seberapa Dekat Engkau Kepada Allah maka sedekat itulah Respon masyarakat akan dakwa yang engkau bawa”

Ngokomalako...1 maret 2007


8. Belajar dari pak Imam Tua....

Usianya sudah sangat tua...bahkan jika shalat harus duduk....beliau adalah imam pertama diDesa Ngokomalako...
Ada kisah menarik yang ingin saya ceritakan.....sosok pak imam tua ini tidak pernah melewatkan shalat berjamaah dimasjid....padahal dengan melihat usianya dan kesehatannya....rasanya tidak mungkin....

Hari itu musim hujan tepatnya menjelang maghrib...lampu padam....dan air laut mulai naik....saya buru-buru lari kemasjid untuk segera azan dan shalat maghrib....benarlah setelah Azan tidak ada jamaah yang datang karena kondisi saat itu hujannya deras sekali....tapi diluar saya mendengar suara langkah kaki...subhanallah ternyata pak imam tua...hanya dengan menutup dirinya dengan tarpal agar tidak basah hujan..beliau memenuhi panggilan Azan untuk datang shalat berjamaah diamsjid.....

Mungkin itu adalah sepenggal kisah...ingtlah kita akan di masa Rasullullah ada seorang buta yang bertanya kepada Rasullullah...Ya Rasullah saya adalah seorang buta...dan letak masjid sangat jauh dari rumah saya...bisakah saya diberi keringanan untuk tidak shalat berjamaah dimasjid..Rasulullah Bertanya..apakah engakau mendengar suara Azan...sahabat itu menjawab ya saya mendengar..jika begitu datanglah shalat berjamaah kata Rasulullah....

Ikhwafillah...jika pak imam tua saja bisa datang untuk shalat berjamaah dimasjid walaupun usia dan kesehatannya tidak lagi baik...bagaimana dengan kita yang masih muda dan kuat....terkadang mutabaah yaumiyah kita shalat berjamaah sangat sedikit.....padahal kita mengetahui segala fadilahnya....pak imam tua memahami betul pentingnya shalat berjamaah lalu bagaimana dengan kita???


9. Gotong Royong Didesa
(Konsep sami’na wata’na)


Hari itu kami harus membersihkan lingkungan Desa Ngokomalako pasca badai dan hujan pekan lalu, sampah organik tersebar hampir 500 m dipinggir pantai Desa, belum lagi dilingkungan Desa....sangat tidak mungkin jika pekerjaan ini hanya dilakukan oleh mahasiswa KKS saja....

Ada sesuatu yang menarik....ketika instruksi kerja Bakti tepat pada jam 8 pagi dari pemerintah Desa seluruh masyarakat langsung turun kerja bakti.....tanpa keluhan....semuanya bekeja sesuai pembagian yang telah dlakukan.....tidak sampai 2 jam 500 m pantai sudah kembali bersih....

Mungkin kita akan berpikir bagaimana ketika kader Dakwa memahami Konsep sami’na wata’na dengan baik.....sudah pasti panggilan Dakwa tidak akan mereka terlambatkan walaupun 1 menit...kita bisa melihat ketaatan masyarakat Ngokomalako kepada pemimpinya menyebabkan jalannya harmonisasi Kehidupan Didesa itu......

Jika seandainya ini terjadi pada kader Dakwa kita....maka yakinlah Dakwa ini akan terasa ringan..... kita merindukan kader Dakwa yang seperti ini....yang memahami ayat Al-quran surat At-Taubah : 41 “ Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu dijalan Allah, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui” QS At-Taubah [9] : 41

Ngokomalako Maret 2007

0 komentar:

Posting Komentar