Motivasi

Mereka yang beralasan tidak punya waktu adalah mereka yang membiarkan waktu mengatur hidupnya, bukan malah sebaliknya.

Motivasi

Masalah itu adil, ia datang kepada semua orang, tapi tidak dengan jalan keluar. Jalan Keluar hanya datang kepada mereka yang mencarinya.

Motivasi

Nasib baik tidak pernah salah memilih orang. ia memilih orang yang proaktif menjemputnya.

Motivasi

Hal yang perlu ditakuti saat mengkritik orang lain adalah ketika kita sendiripun tidak lebih baik dari mereka.

Motivasi

Jangan hanya tertarik dengan apa yang dicapai orang sukses, tertariklah dengan airmata yang mereka keluarkan untuk mencapainya.

Senin, 30 Desember 2013

Tips Bahagia Dunia dan Akhirat :)

Ingatlah…… Lupakanlah…

• Selalulah ingat orang yang pernah menolongmu, lupakan orang yang pernah engkau tolong. 


• Selalulah ingat dosa-dosa yang telah kau lakukan, lupakan menghitung pahala yang telah kau kumpulkan..

• Selalulah ingat nikmat surga saat kau dapati keletihan dan beratnya menjaga iman dan amal, lupakan lezat dan keindahan maksiat berbanding dengan pedihnya azab akhirat… 

• Selalulah ingat orang yang pernah engkau sakiti, lupakan orang yang pernah menyakitimu. 

• Selalulah ingat, nikmat-nikmat yang pernah kau dapatkan, lupakan duka dan luka yang pernah kau rasakan… 

• Selalulah ingat orang-orang yang pernah mengajarimu, lupakan orang-orang yang pernah engkau ajari… 

• Selalulah ingat harta yang belum engkau sedekahkan, lupakan harta yang telah engkau infakkan… 

• Selalulah ingat orang-orang yang kekurangan dan ditimpa nestapa, lupakan khayalan-khayalanmu tentang orang-orang yang diberi kelebihan dunia… 

• Selalulah ingat ilmu yang belum kau amalkan, lupakan amal dari ilmumu yang telah engkau laksanakan.. 

• Selalulah ingat akhirat yang kian dekat mendatangimu, lupakan dunia yang telah pergi meninggalkanmu…

• Selalulah ingat… isteri/suamimu yang halal bagimu dan setia mendampingimu, lupakan laki2/wanita yang haram bagimu dan berupaya merayumu serta memikat hatimu...

• Selalulah ingat bayang2 keberhasilan dari kerja kerasmu, lupakan bayang2 kegagalan yang pernah menghampirimu….

• Selalulah ingatlah nasehat dan kritik membangun untukmu, lupakan pujian sanjungan yg dapat menjatuhkanmu. 


Oleh :  

abdullah haidir

Riyadh, Shafar 1435 H. 
__._,_.___

Jumat, 27 Desember 2013

Natalmu, Bukan Natalku

Natalmu, Bukan Natalku
*****
Bagi yang ingin mengucapkan selamat Natal
--------------------------

Suatu kali Rasulullah tawaf di Ka'bah. Tiba-tiba beliau berpapasan dengan para gembong Quraisy. Di antaranya Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal. 

Sebelumnya mereka sudah dengan berbagaimacam cara membujuk Rasulullah menghentikan dakwahnya. Namun Rasulullah teguh dengan pendiriannya. Lebih teguh dari pada karang di lautan.

Bukan itu saja, mereka juga sudah berusaha bernegosiasi dengan Rasulullah supaya toleran dengan agama mereka. Sekali-sekali mereka menyembah Allah bersama Rasulullah, di waktu lain Rasulullah diharapkan juga mau menyembah tuhan mereka. Tentu saja hal itu ditolak dengan tegas oleh Rasulullah dan dikuatkan lagi dengan wahyu dari langit.

Pada kali ini mereka berusaha membujuk Rasulullah dengan cara yang jauh lebih halus. Mereka berkata kepada beliau: 

"Wahai Muhammad, ke sinilah! Usaplah tuhan-tuhan kami ini sedikit saja. Kami berjanji akan masuk ke dalam agamamu setelah itu".

Kali ini permintaan mereka tidak macam-macam. Hanya sekedar mengusap patung mereka sedikiiiiiiiiiit saja. 

Rasulullah manusia yang mempunyai hati paling lembut. Beliau tidak ingin kaumnya berpecah. Beliau menginginkan sekali keislaman mereka. 

Hampir saja Rasulullah cenderung untuk melakukan hal itu. Untunglah beliau yang bersifat "ma'shum" dipelihara oleh Allah dari kesalahan. Segera Jibril datang membawa wahyu mencegah dan memperingatkan Rasulullah:

"Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.

Dan kalau Kami tidak memperkuat hatimu, nisacaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka,

Kalau terjadi hal demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu siksaan berlipat ganda di dunia ini dan begitu pula siksaan berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami. (Al Isra': 73-75)

Dari riwayat di atas bisa diambil perbandingan dengan hukum mengucapkan selamat natal. Tadabburilah ayat ini dengan hati terbuka!

Permasalahannya barangkali kita anggap sederhana. Inikan bukan masalah aqidah atau ibadah, ini hanya urusan mu'amalah. Interaksi sesama manusia. 

Awalnya sih begitu.

Tapi setapak demi setapak, selangkah demi selangkah, akhirnya kita tidak sadar, sudah membaur tanpa jelas batas pemisah antara kita dan mereka. 
Pembahasaannya sangat memukau. Kerukunan beragama. Toleransi antar umat beragama. Persatuan dan kesatuan. Dan sebagainya. 

Tidakkah kita menyadari hari demi hari ketercampuran itu semakin kentara. Awalnya kita bicara masalah mengucapkan selamat natal. Berlanjut menghadiri pesta natal. Terus lanjut ikut misa dengan mereka. Akhirnya......silahkan dilanjutkan!

Tidakkah kita melihat umat Islam ikutan bangga dengan simbol-simbol mereka? Seperti memajang pohon natal di tokonya. Sekalipun niat awal untuk menarik para pembeli. Memakai topi santa claus, dsb.

Tidakkah kita merasa khawatir bila girah keislaman ini sedikit demi sedikit terkikis dari hati kita. Tidakkah kita cemas bila generasi pelanjut memandang semua agama sama saja. Boleh pilih-pilih dan gonta-ganti bagaikan memilih menu makanan dan berganti pakaian?

Diawali dengan pandangan sepele. Selangkah-demi selangkah masuk perangkap. Akhirnya hanyut tanpa sadar. 

Takutnya sadar baru muncul ketika malaikat Maut datang menyapa. Tiada arti bila taubat di dalam neraka.

Ucapkan no untuk ungkapan "selamat natal"! 

"Bagimu agamamu dan bagiku agamaku" (Al Kafirun: 6)