Rabu, 05 Januari 2011

Tips antara teman dan perasaan "Ketika teman melamar teman"

Seorang teman datang kepada saya, katanya dia butuh saran terkait masalah yang dia hadapi, katanya ada teman dekatnya datang kepadanya untuk meminta bantuan agar dia bisa melamar seorang teman perempuannya yang ia senangi, dan ternyata teman perempuan yang dimaksud juga termasuk yang disenangi teman saya. Hmmm.. Kening saya berkerut mendengar ceritanya, lalu menurut kamu bagaimana? Tanyanya!
Pertanyaan sulit kata saya, maaf! saya tidak berpengalaman terkait masalah ini (Sambil dalam hati saya berkata “saya saja belum”, he he..) tapi akan saya coba sarankan beberapa hal kepada teman, semoga bisa membantu...

Teman Mau menjadi sang fajar atau sang matahari?
Seorang bijak pernah berkata ; “Biarlah aku menjadi sang fajar yang dengan gigih mengusir kelam, namun rela menyingkir ketika sang mentari datang menjelang”.
Teman pasti tahu.. menjadi sang fajar itu sulit, karena harus senantiasa berada dipertengahan kelamnya malam dan menjelang subuh.. nyaris gelap dan dingin, puncak kejahatan berada disaat itu. Mereka yang memposisikan sebagai sang fajar adalah orang – orang yang berusaha membina, membimbing orang lain yang mulanya biasa-biasa saja agar orang tersebut menjadi luar biasa, dan ketika orang yang telah menjadi luar biasa tersebut telah tampil di mata publik, maka bersiaplah akan hadirnya “matahari” untuk menjemput mereka..

Dalam masalah teman, posisi teman kini berada pada posisi sang fajar, persoalannya adalah teman bersedia “menyingkir” ketika sang mentari datang menjelang atau tidak? Selain Itu tahukah sang “matahari” bahwa teman adalah sang fajar itu? Karena bisa saja teman anda tidak tahu bahwa teman adalah sang fajar bagi perempuan yang akan dilamar itu.

Faktanya di alam, sang fajar selalu bersedia menyingkir ketika matahari datang menjelang. Itu berarti jika teman telah memploklamirkan diri sebagai sang fajar, maka siap-siaplah untuk menyingkir, hehe.. pasti sakit rasanya saat itu. Tapi mereka yang memiliki jiwa sang fajar selalu bisa ridha memahami hal ini. Itu karena mereka yakin akan Jodoh ditangan Allah swt, jika pun ia jodoh teman pasti Allah akan mempertemukan dengan teman. Jika tidak siap-siaplah untuk menjadi sang fajar kembali. Tapi satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa :
“Jodoh benar ditangan Allah, tapi jika kita tidak datang menjemputnya maka ia tetap ada ditangan Allah”. Sang Fajar selalu dicintai, karena peran berat yang ia mainkan dibalik layar, sebenarnya ia memiliki keunggulan yang lebih, dan saya yakin ia pasti menerima sang fajar daripada sang matahari, jika saja sang fajar lebih awal mengatakan kalimat ini :
“Saya adalah sang Fajar.. saya juga siap menjadi matahari yang akan datang menjelang, menjemputmu”..


Yupz.. mungkin itu yang bisa saya sarankan, maaf jika tidak berkenan di hati.. bagi teman-teman yang punya saran lain, silakan..

Ternate, 25 Ramadhan 1431 H,
Catatan Curhat teman untuk teman…
Salam,
Hariadi Hardy.

2 komentar:

  1. Sudah susah bekerja keras tiba2 ada yang selip. Selip balik aja! Tp kayaknya tidak mungkin. Karna Allah telah mempersiapkan sesuatu yg lebih utk qt.

    BalasHapus
  2. .Manusia adlh makhluk Allah yg memiliki hati dan rasa.. lbh sempurna dri makhluk Allah yg lain.. TIDAK ADA ITSAR DALAM IBADAH!! tpi UKHUHWAH itu bgtu MahaL harganya.. bahkan nilainya SEINDAH SYURGA... dan itu pasti! So, pstkn lagi sma Allah apa dia jodohmu?? and then do the best :)

    BalasHapus