Selasa, 18 Januari 2011

Tips Mengatasi "Fenomena Futur Setelah Menikah"

Dalam Acara Rakornas Kaderisasi dan Mukhayam Tarbawi beberapa waktu lalu di Jakarta saya bertemu dengan salah satu ustad yang juga sebagai peserta saat itu..

Dari mana akhi? Ana dari Maluku Utara ustad? Beliau menatap saya dan berkata, walah “naturalisasi” ya? Saya hanya heran sendiri, karena mungkin wajah saja tidak terlalu mirip dengan orang Maluku Utara, Ia ustad afwan, ayah saya dari Bugis-Makassar dan Ibu Saya dari Ternate,. Tapi saya asli Ternate (karena dilahirkan dan besar disana)
“Sudah menikah”? Belum kata saya. Ustadnya lalu mengatakan Jika suatu saat antum menikah hati-hatilah dengan fenomena futur setelah menikah!
Saya kembali membuka laporan kaderisasi yang saya bawa dan benar disana terdapat satu masalah unik yaitu Fenomena Futur setelah menikah, ternyata di daerah saya juga ada. Astagfirullah..


Fenomena Futur setelah Menikah adalah salah satu dari sekian banyak problem internal dalam aktivitas dakwa. Tidak jarang banyak ikhwan-akhwat yang semula sangat militan ketika dia belum menikah, tapi setelah nikah laksana di telan bumi hilang tanpa jejak dengan banyak alasan syar’i, afwan anak saya sakit, afwan suami ga ijinin dan seterusnya...
Pencarian saya tidak sampai disini saja, saya kemudian menghubungi salah satu ustad di Maluku Utara dan menanyakan masalah ini, dan diluar dugaan ustad itu mengatakan pada saya :

“Akhi Ikhwan dan Akhwat yang semula antum lihat sangat militan itu, kemilitansiannya mungkin tidak karena Allah, ikhwan itu militan karena ada akhwatnya dan sebaliknya akhwatnya militan karena ada ikhwannya, dengan tujuan saling menarik simpati, ketika akhirnya mereka menikah selesailah motivasi mereka dalam berdakwa”.. maka akhi perbaikilah motivasi antum dalam berdakwa adalah semata-mata karena Allah, maka dengan itulah Allah akan menjaga kita dari kefuturan dalam dakwa..”


Astaghfirullah, Syukran ustad kata saya...

Ikhwahfllah mari perbaiki lagi niat kita dalam dakwa ini, mari saling mendoakan semoga Allah memasukkan kita semua termasuk dalam orang – orang yang tetap istiqamah dalam dakwa ini.

Salam,
Hariadi Hardy

0 komentar:

Posting Komentar