Rabu, 29 Desember 2021

KOLABORASI MENUJU TERNATE ANDALAN (Refleksi Hari Jadi Kota Ternate Ke 771)


29 Desember menjadi hari spesial bagi Kota Ternate, karena pada tanggal ini setiap tahun masyarakat Ternate memperingati hari jadi kota Ternate. Kota yang pernah dijuluki sebagai The Spice Island karena merupakan penghasil rempah-rempah terbesar saat itu. Pada tahun 2021 ini kini memasuki usia 771 tahun,

Perjalanan hampir 8 abad lamanya tentu telah menorehkan cerita dan sejarah panjang kota ini. Berbagai kisah dan dinamika kehidupan masyarakat dan pemimpinnya jadi bagian dari sejarah yang akan dikenang oleh generasi Kota Ternate yang akan datang. Situasi tak menentu sebagai dampak dari pandemi Covid-19 di dua tahun terakhir ini cukup menyisakan banyak tantangan buat kita semua untuk bangkit. Menurut beberapa data BPS,  pertumbuhan ekonomi Kota Ternate tahun 2020 melambat sebesar minus 0,85 persen dibanding tahun sebelumnya, terutama sektor perdagangan dan transportasi dimana sektor ini memiliki kontribusi dua tertinggi di Kota Ternate. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kota Ternate selama dua tahun tertakhir terus meningkat. Pada 2021 sebanyak 8,45 ribu orang (3,55 persen) dan  2020 sebanyak 8,18 ribu orang (3,46 persen) meningkat dibandingkan dengan penduduk miskin pada 2019 yang sebesar 7,25 ribu orang (3,14 persen).  Dimana garis kemiskinan (GK) Kota Ternate pada 2021 sebesar 629.463 rupiah/kapita perbulan, naik dibanding 2020 yaitu 595.553 rupiah/kapita perbulan dan 2019 yaitu 578.185 rupiah/kapita perbulan . Sedangkan kondisi ketenagakerjaan ternate juga di 2021 ini semakin terpuruk dengan tingkat pengangguran terbuka yang naik menjadi 5,70 dari 4,95 (2020) dan 4,65(2019). Disisi lain nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Ternate sempat turun di 2020 yaitu 79,82 yang sebelumnya 2019 sebesar 80,03, namun bisa bangkit di 2021 menjadi 80,14. Dengan ini Kota Ternate memiliki status pembangunan manusia kategori “sangat tinggi” bisa menjadi modal untuk bangkit memulihkan kondisi Kota Ternate. Dan tentunya HAJAT ke-771 ini membawa harapan besar bagi masyarakat Kota Ternate. Dengan demikian, mengharuskan kita masyarakat Kota Ternate untuk mengupayakan beberapa hal secara simultan :

Pertama : Menjaga, Mengelola, dan Memanfaatkan potensi kekayaan alam dan budaya Ternate

Hal pertama, kita mesti menjaga, merawat, dan memanfaatkan anugerah yang telah Allah swt berikan berupa kekayaan alam kota tercinta ini sebaik-baiknya. Sebagai pusat perekonomian Provinsi Maluku Utara, Kota Ternate memiliki segala potensi untuk maju dan bersinar, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional atau bahkan internasional. Potensi utama yang langsung terlihat di permukaan adalah potensi sektor pariwisata baik wisata alam maupun budaya. Kota ini juga membawa narasi sejarah, sejumlah benteng bangsa Eropa di Ternate menjadi saksi bisu persaingan dan perebutan pengaruh pada abad kolonialisme itu, Selain itu keberadaan Kesultanan Ternate juga menjanjikan kekayaan budaya dan tradisi yang juga bisa diolah untuk menarik minat wisatawan, di samping tentu saja untuk dilanjutkan nilai-nilai kearifan lokalnya.

Namun, berbagai potensi itu terkesan belum diatata, dikelola dan dipromosikan secara maksimal. Adapun manifestasi atas pemecahan masalah ini adalah peningkatan atas Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Sebab, dengan itu sumber daya manusia  akan menjadi benar-benar cakap serta bijak dalam mengelola sumber daya alamnya. Tak hanya itu, kini saatnya pemerintah Kota Ternate mulai serius dan fokus pada perbaikan dan penataan berbagai sektor pemerintahan untuk optimalisasi peran dan fungsi pemerintah sebagai pelayan masyarakat mulai dari mendesain program yang menfasilitasi masyarakat Ternate agar mampu mengukir banyak prestasi. Maka menjadi good government and clean government akan menjadi kekuatan pemerintah dalam menghadirkan pelayanan prima kepeda masyarakat. Pemerintah juga seharusnya memberi perhatian serius terhadap sektor pendidikan kesehatan dan perlindungan sosial terutama di masa pandemic covid-19 yang masih belum berakhir. Ini menjadi tolak ukur kualitas masyarakat dalam pembangunan. 

Kedua : Bingkai Madani, Berkesan dan Menjadi Andalan

Kota ini telah dimulai Pembangunanya dengan Visi Kota Madani dengan di dasari norma-norma agama sehingga menjadikan kota Ternate sebagai kota peradaban yang melahirkan generasi muda rabbani. Disisi lain persoalan ekonomi keluarga telah merambat ke masalah sosial seperti pengangguran, kriminalitas dan penghujung tahun 2021 ini kita diperhadapkan banyaknya pemberitaan Kasus penyalagunaan Narkoba dan kekerasan dikalangan remaja yang terjadi di Kota Ternate, Memprihatinkan karena Generasi muda yang akan menggantikan kepemimpinan hari ini diperhadapkan dengan situasi lingkungan yang membutuhkan pembinaan ekstra dari semua pihak terutama pemerintah Kota Ternate.

Adalah tugas pemerintah untuk melaksanakan fungsinya yang mendasar yaitu stabilisasi, alokasi, dan distribusi secara ekonomi, sosial dan politik kepada seluruh Masyarakat. Hari ini kita berada dikepemimpinan baru dengan visi mewujudkan kota ternate yang mandiri dan berkeadilan (Ternate Andalan). Visi Ternate Andalan ini menjadi harapan besar masyarakat Kota Ternate karena kemandirian dan keadilan masyarakat adalah modal utama untuk membangun Daerah dan Bangsa. Dengan visi besar ini kita berharap ketimpangan – ketimpangan sosial dapat segera diatasi bersama.

Ketiga : Saatnya Kolaborasi

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi saat ini, kolaborasi adalah keniscayaan, termasuk dalam membangun daerah. Goresan “luka” dalam setiap kontestasi politik tentu saja ada, tapi mengutamakan kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Untuk menata kota yang berusia hampir 8 abad ini tentu saja membutuhkan sumber daya yang besar. Pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan para aktor inovasi, di antaranya, akademisi atau perguruan tinggi, swasta atau sektor privat, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, partai politik maupin media untuk bersama membangun Kota Ternate. Selain itu, keterlibatan Masyarakat dan lembaga think tank pemerintah maupun swasta juga penting dalam kolaborasi ini untuk mendorong dan mendukung keadilan diberbagai bidang kehidupan dapat terwujud.

Akhirnya membangun Ternate membutuhkan Kolaborasi Cinta. Cinta dari Pemimpin kepada Masyarakatnya dan Cinta Masyarakat kepada pemimpinnya, seperti kata Iwan Fals “Kalau Cinta sudah dibuang jangan harap keadilan akan datang”. Selamat Hari Jadi Kota Ternate ke-771

Oleh : Hariadi Hardy, ST (Ketua DPD PKS Kota Ternate)

 

0 komentar:

Posting Komentar