Jumat, 26 April 2013

Belajar dari Calon Gubernur PKS Maluku Utara


“Melihat wajahnya saja sudah tampak aurah cinta yang beliau pancarkan, ketika suasana politik masyarakat Maluku Utara yang di kenal “keras”, kader PKS Ini hadir dengan cinta dalam setiap momentum kepemimpinannya, beliau menghadirkan sesuatu yang baru dalam peta perpolitikan di Maluku Utara, “dakwa dengan cinta” KH Abdul Gani Kasuba, Lc telah memulainya jauh sebelumnya”...
1 Juli 2013 adalah waktu yang istimewa bagi masyarakat Maluku Utara, di tanggal itulah masa depan baru Maluku Utara akan di tentukan, pemilihan Gubernur Maluku Utara periode 2013-2018 yang di jadwalkan KPU di tanggal 1 Juli 2013 ini tentu  mengingatkan kita akan Pilgub Malut 2007 silam yang “panas” dan “Keras” karena membutuhkan waktu yang lama dalam penetapan siapa pemenang Pilgub saat itu.
Hari ini tentu masyarakat tidak menginginkan hal itu terulang lagi, harapan besar dengan hadirnya para calon gubernur yang memiliki track record baik menjadi dambaan masyarakat. Salah satu figur calon yang perlu kita belajar adalah KH Abdul Gani Kasuba atau lebih di kenal dengan AGK, calon PKS ini tentu sedikit berbeda di bandingkan dengan calon yang lain, karena beliau :

Pribadi Santun dan Rendah Hati
Siapa yang tidak mengenal gaya kepemimpinan AGK, Wakil Gubernur Maluku Utara, dan Mantan Anggota DPR PKS ini selalu tampil santun dan rendah hati, beliau selalu tampil apa adanya.
Tahun 2011 lalu Ketika hasil survei menempatkan AGK sebagai figur yang memiliki popularitas teratas menandingi figur lainya, Politisi senior PKS ini tak sedikitpun berbangga diri bahkan legowo jika tidak di calonkan PKS. 
Hingga hari ini ketika Keputusan DPP PKS yang mencalonkan AGK Sebagai Calon Gubernur Malut 2013-2018, kesederhanaan dan Sifat rendah hati masih tetap melekat dalam diri beliau, itu terlihat dari bagaimana cara pandang beliau ketika melihat dan mengomentari Pilgub Malut nanti ."Saya berharap agar ke depan masyarakat dapat memahami bahwa politik tidak selamanya identik dengan bagi-bagi uang, saling memfitnah, adu domba, caci maki dan berbagai praktek kotor lainnya. Politik sebagai seni untuk mendapatkan kekuasaan sebenarnya yang bisa di bangun dengan cara yang lebih baik, santun, bermoral serta terbebas dari pengaruh uang dan materi (AGK).
Politik Santun yang dibangun AGK sangat nampak selama menjabat wakil Gubernur Malut 5 (lima) tahun terakhir, meski Gubernur Maluku Utara beberapa kali terseret isu Korupsi, AGK tidak memanfaatkan itu untuk kepentingan Jabatan pribadinya akan tetapi AGK senantiasa bekerja menjaga Kestabilan jalannya pemerintahan hingga saat ini.

Pemimpin Yang Dekat Dengan Rakyat
Sebagaimana diketahui Luas total wilayah Provinsi Maluku Utara mencapai 140.255,32 km². Sebagian besar merupakan wilayah perairan laut, yaitu seluas 106.977,32 km² (76,27%). Sisanya seluas 33.278 km² (23,73%) adalah daratan. terdiri dari 395 pulau besar dan kecil. Dengan medan Geografis yang di dominasi Wilayah Perairan dan Pulau-pulau tentu membutuhkan energi dan Anggaran besar bagi seorang untuk Menjangkau masyarakat.
Akan tetapi itu tidak berlaku bagi AGK, Politisi PKS ini telah mengelilingi Maluku Utara dan tercatat 80% Desa  di Maluku Utara  bahkan lebih telah beliau datangi, tak mengenal ombak maupun badai lautan. Itulah sebabnya masyarakat mengenal AGK sebagai sosok pemimpin yang paling bersahaja dengan masyarakat, beliau selalu hadir dalam setiap acara di daerah baik acara resmi maupun tidak resmi dan dengan sosok yang penuh kepedulian terhadap masyarakat.
Bahkan kepedulian AGK kepada Rakyat Kecil sampai pernah mengajak salah satu warga masyarakat yang berjalan kaki saat itu untuk menumpang mobil dinas Wakil Gubernur bersamanya.
Dalam Dialog Menuju Maluku Utara 1 yang diselenggarakan dan  disiarkan Langsung Oleh Gamalama TV beberapa waktu lalu, AGK berkomitmen untuk terus bersama Rakyat dan Pemberantasan KKN. Dimana hal  ini telah beliau lakukan dan buktikan dengan Laporan Keuangan selama menjabat Wakil Gubernur Maluku Utara 2007-2013 sebagai Laporan Keuangan yang paling bersih dan tak ada kejanggalan..
Ditengah politik bangsa ini yang di kenal “keras” dan “menyeramkan”, hari ini kita belajar dari calon gubernur PKS di Maluku Utara, tentang politik santun dan berwibawa, tentang politik penuh cinta, tak banyak orang-orang seperti mereka, semoga mereka di berikan kesempatan untuk memimpin Negeri ini..

Allahualam bissawab


0 komentar:

Posting Komentar