Senin, 24 Januari 2011
MEMFORMAT KEMBALI KADER KAMMI
Oleh Hariadi Hardy
Kritik mendasar pada gerakan mahasiswa adalah ekspresi reaksionernya pada berbagai isu. Bentuk reaksioner ini mengindikasikan bahwa gerakan itu tidak memiliki agenda atau termakan oleh agenda orang lain. Dalam hal ini KAMMI tidak layak untuk memposisikan demikian. Sebagai organisasi pergerakan dan pengkaderan, KAMMI memiliki agenda tersendiri yang memfungsikan dirinya sebagai tren setter (penyeting tren). Bagi KAMMI gerakan mahasiswa bukanlah alat pukul politik yang disibukkan mencari musuh dan bergerak sebagai watch dog. Gerakan mahasiswa adalah aset masa depan, maka ia harus memiliki rencana masa depan bangsanya yang kelak ia pun ikut andil dalam proses kepemimpinan bangsa ini.
(Formula MNHJ 1427 H)
Sebuah pertanyaan penting yang harus dijawab oleh kader KAMMI, mungkinkah selama KAMMI dideklarasikan sudah memberikan hal yang positif bagi perkembangan Mahasiswa dan masyarakat?? Mungkinkah KAMMI sudah Independen dalam Mengawal agendanya?? Mungkinkah kader KAMMI telah memiliki kualitas baik?
Pertanyaan itu seharusnya dipikirkan oleh seluruh Kader KAMMI, mengapa tidak? Hampir dalam setiap rekomendasi Muktamar KAMMI telah digambarkan dengan jelas bahwa KAMMI adalah organisasi kader, gerakan mahasiswa, gerakan islam, organisasi kepemudaan, dan organisasi kemayarakatan. Ruang lingkup gerak yang luas seperti ini seharusnya memberikan pemahaman kepada kader KAMMI bahwa peningkatan kuantitas dan kualitas kader harus terus dilakukan, ini penting agar pencapaian Visi dan Misi KAMMI bisa terwujud.
Memformat kembali kader KAMMI seharusnya dilakukan secepat mungkin, dengan agenda perpolitikan Nasional dan daerah yang semakin memanas, dengan kondisi mahasiswa dan Masyrakat yang rentan konflik dan ketidakstabilan, KAMMI harus menempatkan dirinya sebagai barisan yang independent, independent yang dimaksudkan KAMMI adalah gerakan KAMMI harus berpihak pada jalan kebenaran bukan pada wilayah yang sifatnya abu-abu. Apalagi berorientasi pada sikap matrealitis.
Dalam memformat kader KAMMI Ada beberapa hal yang perlu disiapkan KAMMI:
Pertama : Sejauh mana kesiapan kader KAMMI untuk berubah, pola pembinaan yang relatif monoton perlu untuk segera dirubah, peningkatan basis melalui Madrasah KAMMI merupakan sarana peningkatan Kualitas kader, selain itu sarana-sarana pembelajaran lain perlu untuk terus diberdayakan, keaktifan kader untuk hadir dalam madrasah KAMMI setiap pekannya harus segera dioptimalkan.
Kedua : KAMMI memiliki Indeks Jati Diri kader (IJDK) yang menjadi sarana melihat perkembangan kader tiap tahunnya, namun sangat disayangkan, banyak kader KAMMI yang belum memahami penerapan IJDK ini akibatnya proses penjenjangan kader terkesan biasa-biasa saja. Setiap tahapan marhalah kader berjalan biasa-biasa saja tanpa melihat sejauh mana Indeks Jati diri Kader tersebut.
Ketiga Dalam hal lain, KAMMI bukan sekedar mempublikasikan bahwa orientasi kaderisasi nasional adalah menghasilkan kader muslim Negarawan tapi yang paling penting adalah melihat aturan bahwa dalam membangun kader muslim Negarawan yang perlu kita siapkan adalah enam kompetensi kritis kader KAMMI yang menyangkut Pengetahuan Ke-Islam-an, Kredibilitas Moral, Wawasan ke-Indonesia-an, Kepakaran dan profesionalisme, Kepemimpinan, serta Diplomasi dan Jaringan, kompetensi ini menjadi penting untuk dimiliki kader KAMMI, karena kompetensi ini harus dibangun secara bertahap.
Mungkin sudah saatnya untuk kembali mendobrak kualitas dan kuantitas kader KAMMI, yang kita inginkan adalah kader KAMMI tidak hanya dikenal sebagai orang yang memiliki moral yang baik, akan tetapi yang perlu ditunjukkan kader KAMMI memiliki kompetensi dan basic keilmuan yang siap bertarung membela kebenaran, membawa aspirasi mahasiswa dan Masyrakat, sudah saatnya untuk ditunjukan kekuatan itu, bahwa Madrasah KAMMI adalah sekolah peradaban, yang akan melahirkan kepemimpinan daerah dan kepemimpinan Nasional
Keempat : MAN POWER Kader KAMMI yang menyangkut dengan membangun Basis sosial, basis operasional, basis konsepsional, dan membangun basis pengambil kebijakan perlu untuk segera digalakkan, perubahan besar-besaran ini sangat diharapkan agar Kader KAMMI tidak sekedar menjadi penambah banyaknya gerakan mahasiswa yang telah ada, akan tetapi KAMMI benar-benar lahir untuk mengadakan perubahan di Mahasiswa dan Masyarakat.
Kelima : Agar proses pemformatan kader KAMMI bisa berjalan optimal maka diperlukan peranan Komisariat disetiap kampus sebagai penggerak utama untuk mengadakan perbaikan, maka seharusnya penyebaran Al-islam kepada para Mahasiswa harus lebih baik, kita tidak hanya membutuhkan kader KAMMI yang memiliki semangat, tapi dibalik itu semua adalah keikhlasan untuk bekerja dengan planing dan strategi yang matang. Tidak kalah pentingnya kuatnya basis kader Komisariat disetiap kampus akan semakin baik jika struktur KAMMI DAERAH, KAMMI Wilayah, serta KAMMI Pusat juga kuat, membangun kebersamaan dalam satu visi dan Misi menjadi sangat Vital.
Allahualam Bissawab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar