PERUBAHAN MENUNTUT ADANYA (5) HAL SEKALIGUS
1. Visi tentang arah masa depan ( vision )
2. Keterampilan (skills) untuk mampu melakukan tuntutan-tuntutan baru. Keterampilan ini harus terus dipelihara, ditumbuhkan dan dikembangkan
3. Insentif yang memadai, baik langsung maupun tidak langsung, cash maupun non-cash, individual (berdasarkan kinerja perorangan) maupun kelompok (berdasarkan kinerja kelompok/unit kerja)
4. Sumber daya (resources) yang memudahkan gerak/kerja dan pertumbuhan
5. Rencana tindak (action plan). Rencana tindak adalah bukan sekedar rencana, melainkan sebuah rangkaian tindakan yang diintegrasikan dalam langkah-langkah yang spesifik dan terencana, tertulis dan dimengerti oleh semua pelaku yang terlibat
Sekarang marilah kita lihat satu persatu.
Bayangkan kalau sebuah organisasi tidak memiliki Visi yang kuat. Orang hanya dipacu untuk bekerja dan bekerja merespont semua yang ada.Orang-orang yang reaktif bisa saja mengklaim dirinya telah bekerja. Semua orang bisa memujinya karena ia bekerja cepat dan tampak cerdas. Tetapi sesungguhnya perubahan belum ada. Yang ada hanyalah sebuah kekacauan (confusion). – Contoh : orang pergi ke mall yang punya tujuan, dan yang tidak punya tujuan / sekedar jalan-jalan.
Sekarang marilah kita lihat organisasi yang tidak didukung keterampilan (skills) yang memadai, yang muncul adalah kecemasan-kecemasan (anxiety). Misalnya anda menugaskan seorang staf anda mengerjakan pengembangan websites dan mengalihkan tradisi komunikasi dari paperwork ke paperless (tanpa kertas). Orang-orang yang membantu anda selama ini pengetahuan mereka tentang tehnologi informasi terbatas. Tetapi anda mengatakan “lets go!” dan berjalan sendiri. Bergerakkah mereka?
Mereka mungkin saja bergerak, tetapi tanpa keterampilan yang memadai, mereka akan mengalami kecemasan-kecemasan yang akhirnya dapat menghambat perubahan. Anak-anak dari kecemasan adalah stress,rumor (gossip), amarah, dan sebagainya. Apa yang harus dilakukan?
……..Insentif harus memadai
Apa yang terjadi ketika seorang atasan, menuntut perbaikan kinerja bawahan? Kita buatkan system untuk membenahi segala ketentuan, memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Penerimaan hadiah dalam bentuk apapun, termasuk parsel, dilarang. Mereka tak boleh lagi memungut penghasilan yang tidak resmi. Pada saat yang sama kita menuntut agar mereka bekerja lebih keras, lebih cekatan, dan lebih cepat.
Singkatnya, kita menuntut lebih banyak, sementara insentif yang selama ini mereka terima ( meski illegal), kita tarik
Perubahan memerlukan pengorbanan bahkan penderitaan. Tetapi ungkapan itu seringkali lebih mudah untuk diucapkan dari pada dijalankan. Selalu diikuti dengan banyak pertanyaan: Siapa yang harus berkorban?, Mengapa saya?, Bukankah kita sudah lama menanggungnya?, Apakah pimpinan juga rela berkorban, dan sebagainya. Tampak jelas perubahan memerlukan insentif, tanpa insentif, karyawan atau anak buah enggan bergerak. Dalam bahasa perubahan, kejadian ini disebut resistensi
Manusia bisa menjadi resisten karena berbagai alasan. Membayangkan resiko yang demikian besar, tidak cukup informasi, tidak pernah dilihatkan, pengalaman masa lalu yang buruk, dan lain sebagainya. Insentif tentu saja masuk sebagai unsur penting. Kalau insentif yang pernah ada ditarik kembali secara radikal, maka satu-satunya pengendali yang bisa mendorong mereka bergerak hanyalah (harapan)
Harapan berhubungan dengan bukti-bukti kemajuan. Kalau hal ini juga tidak ada, pupuslah sudah semuanya.
……Sumber daya yang serba terbatas
Perubahan memerlukan gizi agar berdaya dorong kuat. Gizi ada tiga (gizaul aqal, gizaul ruhiyah, gizaul jasadi). Sering kali “perubahan” baru diminati tatkala institusi sudah tidak berdaya lagi/koleps. Tanpa resources yang memadai kita akan frustasi
Seorang yang cemerlang, bertangan dingin dan berhati bersih kemungkinan besar belum cukup untuk menggerakkan perubahan. Kecuali ia seorang pemimpin yang datang membawa “kunci emas” yaitu kunci yang dapat membuka sumber-sumber daya baru
Kunci-kunci emas itu bisa berada
Didalam saku anda sendiri karena
Reputasi dan brand image yang
Anda miliki atau jaringan pertemanan
yang sudah anda bina bertahun-tahun.
Ia juga bisa ada disaku guru anda,saudara,
Donasi,tetangga sebelah rumah dan
bawahan anda.
……Action Plan
Sebuah perubahan dapat dipicu lewat sebuah rencana. Sebuah rencana yang baik, yang didukung oleh target-target yang terkendali dapat menggerakkan seluruh energi ketitik yang sama. Tentu saja, rencana yang dimaksud dapat terdiri atas dua atau tiga jenis rencana. Yang pertama adalah rencana strategis yang berisi arah dan tujuan dalan jangka panjang. Dan kedua adalah rencana tindakan (action plan). Rencana ini harus dibuat tertulis, menyeluruh,lengkap dengan perincian sasaran, waktu, serta resourses yang dibutuhkan.
Kalau anda gagal
Membuat rencana yang
action oriented, maka
anda merencanakan
kegagalan
dikutip dari berbagai sumber
Rabu, 09 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar